blank
Kepala Dispartabud Wonosobo Agus Wibowo usai menerima piala dan piagam. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kabupaten Wonosobo berjaya di Event Kedu Raya 2021, sebuah ajang apresiasi terhadap karya seni yang digelar Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (15/12) malam, di Taman Nyai Ageng Rakit Rawa Jombor, Klaten.

Adalah drama tari bertajuk “Plesiran Sehat, Prokes Dirumat”, satu karya kolaboratif para seniman Wonosobo yang mampu meraih predikat sebagai penyaji terbaik pertama, mengungguli dua drama tari lain dari Kabupaten Kebumen dan Temanggung.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dispartabud) Wonosobo, Agus Wibowo yang menerima tropi, piagam dan uang pembinaan dari Kadisporapar Provinsi Jateng, Sinoeng Sri Nugroho, mengaku sangat bersyukur dan bangga kreatifitas para seniman-seniwati Wonosobo mendapat apresiasi positif di event bergengsi.

“Bersyukur dan bangga sudah tentu. Karena ini bagian dari wujud apresiasi pemerintah, terhadap kreasi dan kerja keras para seniman dan segenap pihak yang turut dalam proses pembuatan sampai pementasan drama tari berjudul Plesiran Sehar Prokes Dirumat,” tuturnya, Kamis (16/12).

Mantan Direktur PT Perkebunan Tambi itu juga mengaku dirinya berharap prestasi ini selain menjadi apresiasi atas kerja keras yang dilakukan pihak-pihak terkait, juga bisa menjadi motivasi seniman lain agar terdorong untuk tetap semangat berkarya sehingga ke depan akan lebih banyak lagi prestasi yang dapat diraih.

Sutradara “Plesiran Sehat Prokes Dirumat”, Tatag Taufani Anwar menambahkan perihal alur cerita dan skenario yang dibangun dalam pentas drama tersebut, menggambarkan kerinduan masyarakat terhadap kegiatan plesir (berwisata).

Pesan Prokes

blank
Kepala Dispartabud Wonosobo, Agus Wibowo. Foto : SB/Muharno Zarka

“Dalam drama tari tersebut, kami juga memunculkan tuntutan para pedagang, pelaku wisata hingga seniman yang menginginkan agar objek wisata segera dibuka, setelah lama ditutup karena pembatasan aktifitas demi pencegahan Covid-19,” terang Tatag.

Melalui drama tari yang menyajikan sketsa konflik riil di masyarakat itu, seniman muda Wonosobo tersebut mengaku ingin menyampaikan pesan kuat kepada publik agar menyadari pentingnya kesehatan selama masa pandemi Covid-19.

“Point pentingnya adalah agar masyarakat bersedia mengutamakan kesehatan, dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, apabila berkunjung ke objek wisata selama masa penanggulangan wabah virus corona ini,” jelasnya.

Didukung penata musik Dwi Pranyoto dan tak kurang dari 20 orang seniman asli Wonosobo yang terlibat, Tatag menyebut drama tari itu dibalut musikalisasi berkualitas dipadukan dengan seni karawitan, vocal dan tarian yang sangat menghibur.

Kolaborasi antara pemerintah dengan para seniman itu, menurut Tatag, selaras dengan pesan dari Kepala Disporapar Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Sri Nugroho.

Dalam sambutannya, Sinoeng disebut Tatag, juga menyampaikan bahwa kolaborasi dan langkah-langkah bersama akan bisa memajukan kembali sektor pariwisata.

Muharno Zarka