Asupan Nutrisi dan Kalori
Salah satu bagian yang tidak kalah penting dari sebuah perawatan holistik adalah memastikan asupan nutrisi dan kalori yang cukup bagi pasien, untuk membantu proses pemulihan mereka. Itulah mengapa para dokter di PCC pun merujuk pasien-pasiennya ke ahli gizi yang dapat membantu perencanaan program diet mereka.
“Perawatan kanker dapat mempengaruhi pola makan, minum dan pencernaan pasien. Rekomendasi asupan nutrisi yang diberikan akan tergantung kepada efek samping yang dialami, Sebagian pasien mungkin kehilangan nafsu makan, mual, mengalami perubahan rasa atau timbulnya luka di mulut,” jelas Fahma Sunarja, Senior Principal Dietitian and Senior Manager, Parkway Cancer Centre, Singapore.
“Setiap pasien tentunya memiliki kondisi yang berbeda-beda. Maka dari itu, pendekatan dan program diet yang dibuat harus disesuaikan dengan kondisi mereka masing-masing. Salah satu contoh yang cukup efektif bagi pasien yaitu dengan menjadikan waktu makan sebagai sebuah kegiatan sosial yang dapat dinikmati bersama keluarga dan teman,” kata Fahma.
Apabila pasien merasakan pahit atau seperti ada rasa logam di mulutnya, dia menyarankan untuk memakai sendok dan garpu dari plastik atau kayu. Kemudian, memasak dengan peralatan dari bahan gelas tahan panas daripada panci dan wajan logam pun disarankan.
Kondisi pasien yang berbeda-beda ini semakin membuktikan pentingnya perawatan kanker yang terpersonalisasi dan komprehensif. Oleh karena itu, penting bagi pasien dan keluarga untuk memahami bahwa mereka tidak bisa hanya mengandalkan satu pendekatan atau perawatan saja.
“Di CanHOPE, sudah menjadi misi kami untuk terus mengedukasi pasien dan masyarakat agar mereka memiliki pemahaman yang tepat dan mendalam tentang kanker serta perawatan klinis yang tersedia,” kata Risma Yanti, Manager CanHOPE Indonesia.
Sebagai bagian dari pelayanan komprehensif PCC, CanHOPE berperan sebagai layanan konseling dan dukungan kanker nirlaba, yang menyediakan akses informasi, edukasi dan bimbingan seputar perawatan kanker. CanHOPE saat ini mencakup tujuh kota di Indonesia, dengan kegiatan konseling, saran gizi, rehabilitasi, edukasi, koordinasi perawatan dan kelompok pendukung sebagai inti dari kegiatan organisasinya.
“Kami mendorong para penderita kanker untuk tidak ragu mencari pendapat dan perawatan profesional. Kami bekerja dengan para ahli medis untuk membantu pasien dan pendampingnya dalam membuat keputusan perawatan yang paling efektif. Kami memahami beban yang dipikul oleh pasien kanker dan kami hadir untuk membantu,” tutup Risma.
Widiyartono R