(SUARABARU.ID) – Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Jepara Nur Aziz menyayangkan belum tuntasnya honor perangkat pertandingan (wasit dan match commissioner) yang bertugas di Liga 3 Jateng.
Dia mengetahui permasalahan ini setelah mendapat keluhan dari enam wasit dan dua match commissioner (MC/pengawas pertandingan) dari Jepara yang bertugas di Liga 3 Jateng.
Bayaran buat perangkat pertandingan hanya beres dalam tiga laga pertama pada putaran pertama.
Sesudah itu, hingga babak kedua kelar, wasit dan MC belum menerima honor lagi.
Saat ini Liga 3 Jateng 2021 telah memasuki semifinal.
Keempat yang masih bertahan adalah Persebi Boyolali, Persak Kebumen, PSIP Pemalang, dan Persipa Pati.
‘’Kami terpaksa berani bersuara karena kasihan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi perangkat pertandingan. Seharusnya masalah bayaran untuk perangkat pertandingan tak boleh terjadi karena Liga 3 Jateng ada sponsor utama. Selain itu, Asprov juga memiliki uang kas,’’ ujar Nur Aziz, Rabu (1/12/2021).
Dia mau mengungkapkan hal ini lantaran merasa iba dengan para wasit dan MC.
‘’Kami berharap pengurus PSSI Jateng bisa secepatnya menyelesaikan soal pembayaran perangkat pertandingan. Sebab, kalau tidak beres-beres, kinerja mereka bisa terganggu,’’ tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jateng Purwidyastanto saat dihubungi terkait masalah ini tidak merespons.
Pesan singkat lewat Whatsapp dan panggilan telepon tidak ditanggapi.
Saat ini uang kas PSSI Jateng tak bisa dicairkan lantaran Ketua Asprov Edi Sayudi enggan melakukannya.
Edi Sayudi tak mau mencairkan dana karena masih menjalani sanksi dari komisi disiplin (komdis) hingga 4 Desember 2021.
Jika dihitung dari pertandingan babak pertama hingga putaran kedua, jumlah uang yang harus dibayarkan ke perangkat pertandingan sekitar Rp 100 juta.
rr