blank

SEMARANG– Orang tua yang menjadi bagian dari keluarga mempunyai kewajiban serta tanggung jawab untuk mengasuh anak sejak usia dini, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa orang tua merupakan pendidik yang pertama dan menjadi yang utama bagi anak.

Namun dalam kenyataannya mengasuh dan mendidik anak pada zaman pandemic Covid-19 ini, menemui banyak sekali tantangan dan permasalahan.

Permasalahan yang dihadapi orang tua dalam mengasuh anak cukup beragam sehingga berdampak pada interaksi antara orang tua dan anak.

Membentuk interaksi yang baik antara orang tua dan anak dibutuhkan komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak.

Untuk itu Fakultas Psikologi Universitas Semarang (USM) melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) memberikan pelatihan kepada orang tua siswa PAUD Bunga Bangsa Semarang dengan bertemakan “ Mengasuh Kids Zaman Now dengan Mindful Parenting” baru-baru ini.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Psikologi USM yang diketuai oleh Cristine Roselvia Tri Amelia, S.Psi, M.Psi, Psikolog, dengan anggota Hermiana Vereswati, S.Psi., M.Psi, Dr. Erwin Erlangga S.Pd M.Pd , Yudi Kurniawan, S.Psi., M.Psi., Psikolog serta melibatkan dua orang mahasiswa Fakultas Psikologi USM yaitu Sofia Mega F dan Muhammad Iqbal Fawzi.
Kegiatan Pelatihan ini dilakukan secara Daring melalui ZOOM.

Tujuan diadakannya pelatihan ini yaitu memberikan pemahaman kepada orang tua tentang mindful parenting serta memperbaiki kualitas parenting para orang tua tentang keterampilan mindful parenting yang diperlukan dalam mengasuh anak usia dini.

Menurut Cristine Roselvia Tri Amelia pada sesi pertama dijelaskan mengenai bagaimana membuat anak menjadi happy / ceria dengan menggunakan positive parenting dan materi ini disampaikan oleh Hermiana Vereswati menguraikan bahwa pengasuhan positif / positive parenting merupakan pola asuh yang dilakukan secara suportif (memberi perlakuan yang mendukung perkembangan anak, konstrukstif (bersikap posotif dengan menghindari kekerasan / hukuman) dan menyenangkan bagi anak.

Dengan menerapkan pengasuhan positif / positive parenting dapat membuat anak menjadi lebih terbuka kepada orang tua dan lebih percaya diri.

Sementara Cristine Roselvia Tri Amelia menyampaikan materi mindful parenting dan bagaimana mempraktekkan dalam mengasuh kids zaman now.

“Mindful parenting merupakan konsep dalam pengasuhan yang menekankan pada proses mengasuh dengan penuh kesadaran (eling)” ungkap nya.

“Sadar yang dimaksud dalam mindful parenting yaitu sadar mengenai ucapan, sikap dan perilaku diri sendiri (sebagai orang tua) dan juga anak. Mindful parenting merupakan salah satu model pengasuhan yang disarankan digunakan untuk membangun hubungan yang aman dan nyaman antara orang tua dan anak. Lalu bagaimana orang tua bisa menerapkan mindful parenting ini dalam mengasuh anak ?” tambahnya.

Ada 5 langkah / dimensi dalam mindful parenting yang bisa dipraktekkan oleh orang tua yaitu Dimensi pertama, mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara dengan penuh empati.

Menurut Cristine Roselvia, berikan peluang kepada anak untuk berbicara dan orang tua bersedia mendengarkan anak sehingga membuat anak menjadi merasa diterima, dihargai dan diperhatikan oleh orang tua.

Jika orang tua bersedia untuk mendengarkan cerita anak, maka akan membuat orang tua tidak tergesa–gesa untuk memberikan nasihat kepada anak pada saat anak bercerita.

Dimensi kedua, tidak menghakimi anak. Orang tua perlu secara sadar menerima anak dan berusaha untuk tidak memberikan label / tidak menghakimi atas setiap perilaku anak.

Memberikan label kepada anak akan berdampak pada tumbuh kembang anak.

Dimensi ketiga, kesadaran emosional diri dan anak. Menyadari emosi dalam diri dan anak mereka sangat penting. Jika dapat mengidentifikasi emosi diri dan anak pada saat berinteraksi, maka orang tua dapat membuat pilihan secara sadar mengenai bagaimana merespons, daripada selalu bereaksi.

Dimensi keempat, pengaturan diri yang bijaksana dalam hubungan parenting. Dalam mindful parenting, memerlukan pengaturan diri (self regulation) yang bisa dilakukan dengan cara berhenti sejenak daripada berekasi langsung terhadap perilaku anak.

Dimensi kelima yaitu welas asih. Ketika welas asih diterapkan membuat anak dapat mencintai secara lebih luas maknanya (tidak hanya mencintai sesama manusia namun, peduli dan mencintai sesama makhluk hidup lain) , ungkap Selvi.

Kegiatan pelatihan ini mendapatkan respon positif dari orang tua murid Bunga Bangsa Semarang, dimana salah satu peserta yang bernama ibu Yuliana mengungkapkan bahwa cara mengasuh anak selama ini kurang maksimal karena kesibukannya dalam pekerjaan rumah dan pekerjaan pribadi.

Sehingga cenderung akan bersikap negatif kepada anak, namun dengan mengikuti pelatihan ini membuat ibu Yuliana menyadari bahwa perlu memperbaiki pola pengasuhan kepada anak dengan cara menerapkan 5 dimensi dalam mindful parenting ini, “ungkapnya.

Di akhir kegiatan Erwin Erlangga dan Yudi Kurniawan menyampaikan bahwa materi mindful parenting yang telah diperoleh oleh orang tua dapat dimanfaatkan dan dipraktekkan dalam mengasuh putra putri di rumah sehingga membantu orang tua untuk dapat lebih membentuk interaksi yang baik antara orang tua dan anak.

Nikmatilah setiap momen kebersamaan bersama anak-anak karena masa kecil mereka tak akan pernah terulang kembali, ungkap Selvi menutup kegiatan pelatihan selama 2 hari ini.

Saiful Hadi – USM