blank
TITIK API - Lokasi terbakarnya 13 kapal, api masih nyala dari puing kapal. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Pasca kebakaran yang menimpa 13 kapal di kolam perbaikan milik PT Tegal Shipyard Utama (TSU) dan CV Sumber Pangan Tegal (SPT) pada 17 November 2021, api masih terlihat menyala dari bangkai kapal pada Kamis (18/11/2021) siang.

blank
PANTAU LOKASI – Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi memantau lokasi kebakaran yang masih ada titik api dari puing kapal. (foto: nino moebi)

“Kita kawal terus karena sampai hari ini api masih menyala, takutnya terbawa angin besar bisa merembet ke kapal-kapal lain yang ada,” kata Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi saat melihat langsung kondisi di lokasi kebakaran Kamis (18/11/2021).

Menurut Jumadi, meski kondisi api masih menyala, tapi tidak bisa berbuat banyak. Petugas tidak bisa menjangkau sumber api yang masih nyala dari bangkai kapal. Kecuali menggunakan perahu kecil secara manual, tetapi itu tidak efektif.

“Sisa api jangan disepelekan, harus selalu dipantau bagaimana api harus sampai benar-benar padam. Jadi BPBD Kota Tegal harus turun ke bawah, kemudian mencari solusi bersama pihak kepolisian untuk memadamkan api masih menyala sampai hari ini,” tukas Jumadi.

Menanggapi kesimpangsiuran jumlah kapal yang terbakar secara terpisah Ketua Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT) Kota Tegal, Said Aqiel saat dikonfirmasi di kantornya menyampaikan, jumlah kapal yang terbakar total sebanyak 13 kapal, artinya yang ludes terbakar sudah tidak bisa diperbaiki kembali.

“Sementara bagi kapal yang hanya terkena kebakaran ringan atau masih bisa diperbaiki tidak kami hitung,” ujar Said.

Said menyebutkan dari 13 kapal masing-masing milik Wanda (2 kapal), Rizal (2 kapal), Otong (2 kapal), Alau warga Jakarta yang sebelumnya tercatat dengan nama Andi (2 kapal), Rena (1 kapal), Daryono (1 kapal), Riswanto (1 kapal), Atik (1 kapal) dan Muklas (1 kapal).

“Meskipun kapal alat tangkap ikan jenisnya variatif seperti jaring berkantong, jaring hanyut, pancing cumi dan jenis pursin kerugian diperkirakan mencapai kisaran Rp 60 – Rp 70 Miliar,” sebut Said.

Said berharap pemerintah bisa memperbesar kolam untuk sandar kapal yang dilengkapi fasilitas seperti hydran dan jalur. Karena selama ini pelabuhan Tegal sudah over kapasitas.

Dari 13 kapal yang terbakar, 10 kapal akan menjalani perbaikan, sedangkan sisanya bersandar bahkan ada kapal yang sudah siap berangkat melaut tapi keburu terbakar.

Nino Moebi