JEPARA (SUARABARU.ID)- Pengiriman atlet tenis meja dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Jateng oleh pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara dirasa kurang menjunjung tinggi sportivitas.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah MA Masalikil Huda, Tahunan, H. Muhlisin, S.Ag dihadapan media beberapa waktu yang lalu.
Dalam keterangannya, Muhlisin mengaku sangat kecewa dengan pengiriman atlit tenis meja yang dirasa kurang sportif. Pasalnya, juara 1 dan 2 tenis meja Popda tingkat Kabupaten Jepara adalah siswa MA Masalikil Huda.
“Kami melayangkan protes keras kepada pihak yang mengirimkan atlet tenis meja ke Popda tingkat Provinsi. Seharusnya yang berhak maju ke tingkat Provinsi adalah Juara 1 Popda tingkat Kabupaten yaitu Dicky Dwi Setiawan siswa MA Masalikil Huda,” terang Muhlisin.
“Kenapa yang dikirim ke Popda tingkat Provinsi malah yang Juara 3 bersama dari SMA 1, ini tidak masuk akal. Sedangkan Diky adalah atlet yang juara Popda tahun sebelumnya dan dikirim ke Popda Jateng, tapi karena pandemi maka Popda jateng ditiadakan. Tahun ini diadakan seleksi Popda Kabupaten dan juaranya tetap Diky, tapi kenapa bukan dia yang dikirim, atas pertimbangan apa yang dikirim malah atlit lain”, lanjut Muhlisin dengan nada kecewa.
Lebih lanjut Muhlisin mengatakan telah mengutus perwakilan MA Masalikil Huda untuk meminta klarifikasi dari Disdikpora, tapi tidak mendapat jawaban yg memuaskan , selanjutnya Muhlisin minta klarifikasi ke pihak Persatuan Tenis Meja Indonesia (PTMSI) Jepara, via WhatsApp juga, jawaban yang didapat dianggap tidak memuaskan.
Dari keterangan Muhlisin, dari pihak PTMSI Jepara mengatakan, Disdikpora bekerjasama dengan PTMSI dalam menentukan pemain. Dan proses penyerahan keikutsertaan atlit ke Popda Provinsi mendahului waktunya dibanding Popda kabupaten. Dan juara popda kabupaten tidak harus dikirim ke popda propinsi.
“Pengiriman atlit ke Popda tingkat provinsi bukan berdasarkan prestasi tingkat kabupaten. Karena Popda tidak menggunakan sistem berjenjang ” Kata pengurus PTMSI.
“Kami tetap akan memperjuangkan hak siswa MA Masalikil Huda untuk mewakili Popda tingkat Provinsi. Kami menunggu mediasi antara Diskdikpora, PTMSI, Kemenag dan KONI, untuk ke depannya supaya olah raga di Jepara benar benar menjunjung tinggi sportivitas, dan bisa berprestasi di Indonesia, pengiriman atlit harus berdasarkan prestasi jangan berdasarkan kepentingan pribadi”, pungkas Muhlisin.
Ua