blank
Project Manager PT PP Pidekso, Nur Eko (kanan) bersama PPK BBWS Bengawan Solo, Abdul Mahmud (tengah), memberikan penjelasan percepatan pembangunan Waduk Pidekso yang diparalelkan dengan relokasi jalan.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pembangunan relokasi jalan sebagai pengganti infrastruktur yang tergenang, kini dilakukan percepatan. Dilaksanakan secara paralel dengan prioritas akselerasi pembangunan Waduk Pidekso Wonogiri.

Sejumlah alat berat terdiri atas 10 buah ekskavator, 3 buldozer dan 3 vibro roller (mesin pemadat badan jalan), dikerahkan ke sejumlah titik yang berpotensi untuk mendapatkan prioritas percepatan penggarapannya.

Bersama itu, juga didirikan Posko darurat dan pembentukan Satgas serta penyediaan kendaraan for wheel drive (4×4), untuk membantu pengangkutan warga yang ingin melintas.

Tujuannnya, agar warga yang terisolasi karena genangan air waduk yang makin meninggi, dapat cepat dicarikan solusinya. Juga dilakukan pembangunan jembatan darurat memakai gorong-gorong. agar hubungan darat tetap lancar.

Demikian dijelaskan Project Manager PT PP Waduk Pidekso, Nur Eko, Rabu (10/11), menanggapi kegelisahan warga dari tiga dusun yang terisolir oleh air genangan.

Terendam Air

Memberikan penjelasan, Eko Nur, didampingi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Abdul Mahmud, dan Humas PT PP Pidekso Winang Setiawan.

Seperti diberitakan, sebanyak 125 keluarga sekitar 600 jiwa warga tiga dusun di Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, terisolir karena fasilitas prasarana jalan dan jembatan terendam air genangan.

blank
Upaya mempercepat pembangunan relokasi jalan, kini diparalelkan dengan akselerasi pembangunan Waduk Pidekso di Giriwoyo, Wonogiri.

Tiga dusun itu, terdiri atas Dusun Garon (8 keluarga), Senggolan (57 keluarga) dan Dusun Begendo (60 keluarga). Mereka mengeluh karena akses jalan dan jembatan terendam air genangan yang makin meninggi.

Sebagai ganti jalan dan jembatan yang tergenang, kini dibangun jalan baru terdiri atas dua ruas. Yakni Ruas Kanan sepanjang 10,4 KM dan Ruas Kiri sepanjang 2,8 KM.

Lebar badan jalan 3 Meter (M) dilengkapi dengan bahu jalan masing-masing lebar 1 M dan 4 jembatan baru. Sampai saat ini, pembangunannya telah selesai 89 persen dan pada akhir Tahun 2021 nanti ditargetkan rampung 97 persen.

Dipercepat

Mengapa relokasi jalan tidak dibangun lebih dulu ? Karena penggarapan Waduk Pidekso dipercepat penyelesaiannya. Semula targetnya selesai Bulan Juni 2022, kemudian dimajukan karena akan diresmikan Presiden Bulan Desember 2021.

Sebagai solusinya, langkah percepatan pembangunan Waduk Pidekso, kemudian diparalelkan dengan pembangunan relokasi jalan.

Waduk Pidekso bernilai Rp 700 miliar ini, dibangun dengan membuat bendung induk (main dam) di alur Sungai Bengawan Solo Hulu, tepatnya di Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Areal genangannya merendam tiga desa.

Ketiga desa itu terdiri atas Desa Pidekso dan Desa Tukulrejo di Kecamatan Giriwoyo, serta Desa Sendangsari di Kecamatan Batuwarno.

Waduk Pidekso bermanfaat sebagai bendung penahan sedimentasi Waduk Gajahmungkur Wonogiri, yang mampu memberikan fungsi irigasi seluas 1.500 Ha, dan penyediaan air baku 300 liter/detik.

Bambang Pur