blank
Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi. Foto: Dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan, bahwa kepatuhan terhadap aturan hukum berlaku bagi setiap warga negara.

Kapolda juga menyatakan akan menertibkan siapa saja yang mengganggu ketentraman masyarakat Jateng, dan tidak ragu untuk memproses pelaku anarkis ke ranah hukum.

Hal itu disampaikannya saat membuka Program Pembinaan dan Pemulihan Profesi Terhadap Anggota Polri yang Sedang Menjalani Hukuman dan Masa Pengawasan Tahun 2021, yang berlangsung di Pusdik Binmas, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Senin (8/11/2021).

Luthfi menyoroti, ditengah pandemi Covid-19 yang sudah melandai, Jawa Tengah masih dilanda beberapa konflik antar masyarakat yang berujung pada pelanggaran hukum.

“Ada perkelahian ormas dengan ormas, ada aksi sweeping, pencegatan dan pengamanan. Padahal secara hukum dan undang-undang, itu adalah kewenangan Polri,” tegasnya.

Terhadap berbagai pihak yang melakukan pelanggaran pidana termasuk aksi premanisme, Luthfi menginstruksikan jajarannya untuk mengambil tindakan tegas.

“Harus diproses secara hukum, tidak ada negosiasi. Perlu tindakan terukur sesuai undang-undang agar para pelaku jera. Kita wajib melindungi masyarakat agar Kamtibmas Jateng terjaga,” katanya.

Terkait anggota Polri yang melakukan pelanggaran, Luthfi menegaskan akan memproses sesuai prosedur yang berlaku. Bagi anggota yang melakukan pelanggaran disiplin tiga kali maka akan langsung disidang kode etik.

“Menjadi anggota Polri adalah amanat masyarakat yang harus diemban secara baik. Setiap atribut yang dipakai anggota Polri merupakan representasi hukum dan harus ditaati oleh setiap anggota,” tuturnya.

Menurut Luthfi, anggota yang melanggar merupakan penyakit bagi organisasi. Diharapkan, anggota yang tengah dibina dan direhabilitasi saat ini agar segera berubah.

Organisasi Polri, lanjut Luthfi, perlu didukung oleh anggota berkarakter baik. Semakin bagus performa anggota, maka kemampuan organisasi dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat juga semakin bagus.

Menurutnya, keteladanan anggota Polri dalam bertugas sangat penting agar tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri semakin tinggi.

“Bagi anggota yang saat ini sedang dibina karena telah melakukan pelanggaran disiplin, jadikan ini pelajaran dan jangan diulangi,” tandasnya.

Ning