blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat ketika memberi sambutan dalam acara coffee morning. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyatakan akan mengkaji terlebih dahulu terkait rencana Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat yang akan menerapkan sistem shif dalam pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) yang diterapkan di semua jenjang sekolah selama pandemi global Covid-19 ini.

“Karena selama penerapan sistem PTMT secara bergantian, sehari siswa PTMT di sekolah dan sehari pembelajaran jarak jauh (PJJ), ternyata telah menimbulkan berbagai persoalan pada peserta didik dan guru. Sebab sistem tersebut dipandang tidak efektif dan menyulitkan siswa maupun pendidik,” tegasnya.

Penegasan tersebut disampaikan orang nomer satu di Wonosobob itu saat diwawancarai sejumlah wartawan usai mengikuti Coffee Morning bertema “Sesarengan Mbangun Pendidikan di Kabupaten Wonosobo” yang digelar Disdikpora setempat di Pendopo Bupati Belakang, Kamis (28/10).

Menurut Afif, karena Wonosobo masih masuk PPKM Level 3, maka penerapan sistem shif PTMT di semua jenjang sekolah akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonosobo, yang terdiri unsur Pemkab, jajaran TNI-Polri.

“Soal waktu penerapannya kapan? Nanti akan dikaji bersama-sama. Mudahan-mudahan Wonosobo akan segera masuk PPKM Level 1. Sehingga penyelenggaraan pendidikan akan berjalan normal seperti sebelum terjadi pandemi global Covid-19,” ujar Afif, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Wonosobo itu.

Banyak Persoalan

blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat foto bersama dengan peserta coffee morning. Foto : SB/Muharno Zarka

Plt Kepala Disdikpora Wonosobo Tri Antoro menambahkan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan PTMT dan PJJ selama ini, ternyata banyak memunculkan persoalan karena pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak berjalan secara optimal. Baik sistem kedua sistem tersebut sama-sama tidak efektif.

“Yang lebih membahayakan, jika model PTMT dan PJJ berlangsung cukup lama, dari analisa yang ada, maka sistem tersebut membuat anak putus sekolah, mengalami learning loss dan penurunan semangat belajar. Perkembangan psikologis dan tumbuh kembang anak juga tidak optimal,” paparnya.

Birokrat yang juga menjabat sebagai Kepala BKD Wonosobo itu, menyebut sistem shif dapat menjadi solusi bagi proses pembelajaran di sekolah sepanjang masih dalam masa pandemi global Covid-19. Karena dengan sistem tersebut semua peserta didik bisa masuk sekolah setiap hari dengan jadwal waktu pagi dan siang. Siswa seminggu full masuk sekolah.

“Melalui sistem pembelajaran shif, guru tidak repot untuk mengajar PTMT di kelas dan sekaligus mengampu PJJ bagi siswa yang belajar di rumah. Siswa juga akan lebih senang sebab tiap hari berangkat sekolah meski dengan durasi waktu yang pendek. Sistem pembelajaran shif tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat,” terangnya.

Dikatakan Tri, hasil evaluasi sepanjang pelaksanaan PTMT di semua satuan pendidikan, kasus Covid-19 ternyata cukup rendah karena hanya 0,09 persen. Dari sekian banyak peserta didik, cuma ada dua siswa di dua sekolah yang terindikasi terkonfirmasi positif Covid-19. Dari hasil pelacakan kontak erat dengan penderita, semua juga tidak ada yang tertular.

Muharno Zarka

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini