SEMARANG (SUARABARU.ID)-Kapolsek Mijen Polrstabes Semarang memberikan imbauan kepada anggotanya untuk menjalankan tugasnya agar lebih prediktif. Hal ini sejalan dengan program Kapolri yang harus dipahami bersama.
Tidak hanya saat apel pagi, namun juga dalam setiap kegiatan bersama anggota pesan itu berulang kali disampaikan. Terutama kepada Bhabinkamtibmas yang bertugas di 14 Kelurahan di wilayah hukum Polsek Mijen Polrestabes Semarang, yang sering berhubungan langsung dengan masyarakat.
“Itu kan sesuai dengan program Presisi Kapolri. Salah satunya adalah prediksi dan responsibilitas dalam menyikapi informasi sekecil apapun yang masuk dari masyarakat,” terang Kompol Kholid.
Ke depan, lanjutnya, pihaknya dapat mengantisipasi suatu kejadian yang mungkin akan terjadi di masyarakat. Bentuk riilnya adalah dengan menugaskan Bhabinkamtibmas membuat video report dalam setiap laporan kegiatan di wilayah binaannya.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk preemtif dan preventif atau pencegahan pelanggaran Kamtibmas yang dimungkinkan dapat terjadi di masyarakat. Sehingga dapat menciptakan situasi kondusif masyarakat.
“Dengan pola yang kami jalankan, jangan sampai nantinya, anggota hanya jadi seperti pemadam kebakaran. Namun dengan Prediktif, anggota dapat mengantisipasi dugaan pelanggaran Kamtibmas di masyarakat,” tandas Kapolsek Mijen ramah ini.
Pola-pola yang digunakan inilah yang nantinya dapat dijadikan sebagai persiapan khusus dalam mengantisipasi lonjakan kegiatan masyarakat dalam penurunan level PPKM di wilayah hukum Polsek Mijen Polrestabes Semarang.
Sebab dengan semakin banyaknya aktivitas masyarakat, besar kemungkinan dugaan situasi kamtibmas juga akan mengalami peningkatan pelanggaran.
‘Situasi Kamtibmas di Mijen, untuk saat ini cenderung kondusif. Tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan, walaupun ada penangkapan pelaku pencurian sepeda motor. Namun secara umum Kamtibmas di wilayah Mijen relatif aman,” ungkap Kompol Kholid.
70 Persen Sudah Vaksin
Sementara untuk program vaksinasi massal agar tercipta herd immunity, menurut Kompol Kholid, sebanyak 70 persen masyarakat Mijen sudah menerima vaksin dosis pertama, sedangkan untuk dosis kedua mencapai 50 persen.
“Karena ada jarak waktu Vaksin, maka antara yang sudah divaksin pertama dan kedua ada perbedaan jumlah,” paparnya
Selain itu, imbuh Kaposek Mijen, ada beberapa kendala kenapa beberapa masyarakat belum divasin. Yaitu karena komorbid (penyakit bawaan yang tidak divaksin), penduduk Mijen yang merantau keluar daerah dan beberapa pendatang boro atau perantau yang tinggal sementara di Mijen.
“Namun insya Allah, akhir tahun ini nanti target 100 persen terbentuknya herd immunty di wilayah Mijen ini bisa tercapai,” harap Kompol Kholid.
Absa