blank
Seminar "Mengurai Problem Ekonomi Pemuda di Masa Pandemi" yang digelar KNPI Wonosobo. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-CEO PT Sentosa Group Wonosobo Jawa Tengah Ika Andi Santosa melontarkan gagasan untuk menjadi pengusaha muda yang sukses itu gampang. Salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah dengan menerapkan managemen “langit”.

“Apa itu managemen “langit”? Yakni, sebelum memulai usaha seorang pebisnis muda atau pemula, mutlak musti meminta restu orang tua dan berdoa pada Allah SWT agar bisnis yang dikelolanya sukses dan terus berkembang,” ujarnya.

Ika Andi mengatakan hal itu, ketika menjadi pembicara dalam seminar ekonomi bertema “Mengurai Problem Ekonomi Pemuda di Masa Pandemi” yang digelar KNPI setempat dalam rangka menyongsong peringatan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10) mendatang, di Resto Ongklok Bugangan Wonosobo.

Selain Ika Andi, tampil pula sebagai pemateri Nurudin Ardiyanto (owner Resto Ongklok Group yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Wonosobo dan Dwi Sukatman (Wakil Ketua DPD KNPI Jawa Tengah dan owner Independent Digital Printing dan mantan Ketua BPC HIPMI Wonosobo).

Menurut pengusaha property yang juga pengurus KONI Wonosobo itu, pengusaha muda di masa pandemi global Covid-19 ini musti bisa membaca peluang dan bertahan di bawah gempuran pelambatan sektor ekonomi karena ada faktor eksternal wabah virus Corona.

Butuh Kolaborasi

blank
Ika Andi Santosa ketika berbicara Seminar “Mengurai Problem Ekonomi Pemuda di Masa Pandemi” yang digelar KNPI Wonosobo. Foto : SB/dok

“Pengusaha itu, juga tidak bisa sukses sendirian. Namun harus siap bersinergi dan berkolaborasi dengan penguasa lain. Berkompetisi itu boleh. Tapi yang lebih penting itu bersinergi dan berkolaborasi untuk bisa mengembangkan usaha masing-masing,” tegas pengusaha muda yang kini tengah menempuh kuliah jurusan Kewirausaah FEB Universitas Pandanaran Semarang itu.

Dalam pandangan Ika Andi, bisnis yang perlu terus dikembangkan paska pandemi global Covid-19 adalah sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di bidang kuliner, pariwisata dan pengembangan wisata alam di wilayah pedesaan. Sebab, usai terkurung di rumah semasa pandemi, kini warga cenderung ingin berburu wisata kuliner dan wisata alam untuk refresing.

“Di daerah Wonosobo yang berbasis alam pegunungan dengan nuansa pemadangan indah, sangat pas untuk merintis usaha resort, kuliner khas daerah, villa, home stay maupun quest house. Apalagi daerah ini terhubung langsung dengan lokasi wisata Borobudur Magelang dan kota Yogyakarta,” tandasnya.

Dikatakan Ika Andi, pada era pandemi global Covid-19 ini ada point penting yang harus discale up bagi para pengusaha muda. Yakni bagaimana mengatur cash flow perusahaan agar tetap stabil, mencari patner kolaborasi, meningkatkan perusahaan global talent dan mengembangkan promosi sekaligus pemasaran secara online.

“Pemkab Wonosobo untuk mendukung iklim usaha di daerah agar terus bergeliat, juga harus menyiapkan infrastruktur dan elemen pendukung lainnya. Para pengusaha muda kreatif perlu mengekplorasi kemampuannya guna mendongkrak potensi wisata di daerah. Sehingga dunia wisata dan kuliner yang ada akan jadi unggulan di Jawa Tengah,” paparnya.

Muharno Zarka