SEMARANG (SUARABARU.ID)– Peringatan Hari Santri begitu kental terasa di lingkungan Pemprov Jateng. Tak hanya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan ASN, sejumlah anggota legislatif Jateng juga kompak sarungan.
Hal itu terlihat, saat Sidang Paripurna digelar di Gedung Berlian, Jumat (22/10/2021). Di ruang sidang, sejumlah anggota dewan berpakaian ala santri. Memakai baju koko, sarungan, dan berpeci.
Ganjar juga hadir dalam sidang paripurna itu, dengan pakaian santrinya. Memakai baju koko putih lengan panjang, dikombinasi sarung batik dan peci hitam.
BACA JUGA: Pelanggar Lalu Lintas Terekam Kamera Polres Kebumen Sangat Tinggi
”Selamat Hari Santri. Mudah-mudahan spirit ini bisa membawa kita lebih mencintai bangsa dan negara. Dan spirit perjuangan para ulama dan santri, menjadi semangat pengingat kita untuk menghormati guru dan kiai kita,” kata Ganjar, mengawali sambutan.
Ditemui usai Sidang Paripurna, Ganjar menyampaikan memang sengaja memakai sarung. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan Hari Santri. ”Jadi pas, maka kita merayakan bersama. Ini anggota DPRD juga banyak yang pakai sarung. Spiritnya kebersamaan,” ucapnya.
Sidang Paripurna hari ini, lanjut Ganjar, menjadi sangat unik. Karena anggota dewan yang bersidang mengenakan berpakaian ala santri.
BACA JUGA: Peringati Hari Santri, Ganjar dan ASN Pemprov Jateng Kenakan Sarung
”Mudah-mudahan tidak hanya sarungnya, bajunya, kopiahnya. Tapi spiritnya. Bagaimana spiritual kita menjadi baik, intelektual dan emosional semakin kuat. Kita semakin kompak,” pungkasnya.
Rapat Paripurna dengan berpakaian ala santri ini ternyata diapresiasi para anggota legislatif. Mereka mengungkapkan, mendapat suasana baru yang unik.
”Hari ini peringatan Hari Santri, semangatnya Indonesia banget. Terima kasih Pak Ganjar, yang mengeluarkan edaran pada seluruh OPD untuk memakai pakaian ala santri. Ini saya ikut-ikut pakai baju santri,” kata Ahmad Fadlun, anggota DPRD Fraksi PKB.
BACA JUGA: Hari Santri, PCNU Kebumen Beri Hadiah Mobil ke MWC Sruweng
Hal senada disampaikan Sriyanto Saputro, anggota DPRD Fraksi Gerindra. Menurutnya, rapat hari ini menjadi hal baru dan luar biasa.
”Kita menghormati Hari Santri, ada informasi katanya boleh memakai pakaian ala santri. Saya bilang pakai sarung boleh nggak, ternyata boleh. Nyaman ternyata, pakai sarung, koko, peci, dan pakai sandal,” ungkap Sriyanto.
Menurutnya hal ini tidak mengurangi makna dari Sidang Paripurna itu sendiri. Bahkan ke depan dia berharap, hal semacam ini menjadi tradisi.
BACA JUGA: Marimas dan Pemkot Semarang Bangun Taman Marimas Parkour di Lamper Tengah
”Mudah-mudahan ini akan jadi tradisi. Tentunya kita juga menghormati agama lain. Ini bentuk kebhinnekaan. Saya rasa nggak masalah, karena ini tidak mengurangi makna dari pekerjaan,” imbuhnya.
Tidak hanya memakai pakaian ala santri, ke depan mungkin saja anggota dewan rapat paripurna mengenakan pakaian adat. Sebab, di Pemprov Jateng sudah mengeluarkan aturan ASN memakai pakaian adat Jawa, pada tiap Kamis dan pakaian adat Nusantara tiap Kamis akhir bulan.
”Ini sangat tidak menutup kemungkinan. Dari tata tertib kami pun memungkinkan, sehingga suatu saat paripurna ke depan, anggota dewan memakai baju adat juga nggak masalah. Ini bentuk keberagaman kami,” tukas dia.
Riyan