KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Apel Hari Santri Nasional 2021 PCNU Kebumen menyerahkan hadiah 1 mobil dan 4 sepeda motor kepada Majelis Wakil Cabang (MWC) NU.
Mobil station Daihatsu diberikan kepada Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Sruweng atas kinerja dalam Koin NU. Sedangkan empat MWC NU yang meraih Akreditasi Unggul memperoleh hadiah empat sepeda mptpr.
Apel digelar di sport center area SMK Ma’arif 1 Jalan Kusuma Kebumen, Jumat (22/10) pagi. Kegiatan berlangsung khidmat dengan Inspektur Apel Rois Syuriyah PCNU Kebumen KH Afifudin Khanif Al Khasani (Gus Afif) dan Komandan Apel dari Barisan Ansor Serbaguna.
Peserta apel kurang lebih 400 peserta meliputi Pengurus PCNU, Lembaga, Banom Muslimat, Fatayat, Ansor dan jajaran santri Pondok Pesantren serta siswa Maarif Kebumen.
Setelah apel, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) sekaligus Rektor UMNU Kebumen dan Koordinator Asesor memandu penyerahan hadiah lomba peningkatan kapasitas atau Tahsinul Jamiyah MWC NU se Kebumen.
Terlebih dahulu dibacakan SK PCNU tentang peringkat Tahsinul Jamiyah atau akreditasi MWC. Dari 26 MWC di Kabupaten Kebumen telah dilakukan sertifikasi akreditasi dengan hasil yang variatif, yaitu Unggul, Baik Sekali dan Baik.
Santri Harus Ikut Berperan Isi Pembangunan
Berdasarkan hasil akreditasi tersebut PCNU memberikan penghargaan berupa 4 motor. Sedangkan 1 unit mobil diberikan kepada MWC NU Sruweng atas prestasi kinerjanya dalam Koin atau Genuk NU. LAZISNU melalui PCNU memberikan penghargaan khusus.
Adapun 4 MWC yang mendapatkan sepeda motor dengan predikat Unggul masing-masing MWC NU Ayah, MWC NU Buluspesantren, MWC NU Alian dan MWC NU Kuwarasan.
Menurut Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen KH Dawamudin Masdar M Ag, Hari Santri merupakan momentum bagi para santri untuk bersyukur dengan ditetapkannya 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Dawam mengimbau agar momentum tersebut harus menjadi media pembelajaran dan sarana konsolidasi bagi santri akan pentingnya peran mereka di masa depan.
Hubungan negara dengan santri tidak boleh terputus hanya saat berjuang mengusir penjajah yang akan kembali menjajah Indonesia. Di era pembangunan pasca kemerdekaan, santri harus tetap aktif dengan konsep hubbul waton.
Komper Wardopo