blank
Anggota kepolisian mengangkat puing atap bagian teras gedung musala An Nur di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, yang mengalami kerusakan setelah terjadi gempa bumi M5,3 di barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (22/10/2021). Antara

JAKARTA (SUARABARU.ID)- Gempa bumi dengan magnitudo 5,3 yang berpusat di 8,84 LS dan 112,51 BT atau 78 kilometer barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur, ​​​​​​Jumat (22/10/2021), telah menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan di Kabupaten Blitar.

Dalam keterangan tertulis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar yang diterima dari Jakarta melaporkan guncangan tersebut dirasakan dengan kekuatan sedang selama dua hingga empat detik di Kabupaten Blitar.

Laporan visual dari BPBD Kabupaten Blitar, atap bagian teras gedung Mushola An Nur di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, mengalami kerusakan dan terjatuh hingga ke tanah.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5.3 Terjadi di Blitar

Kerusakan bangunan lainnya menurut asesmen sementara meliputi, gedung kantor Desa Sarang dilaporkan rusak ringan, satu unit rumah rusak ringan, satu gedung balai kesenian Desa Sidorejo rusak ringan, dan satu gedung kantor Kecamatan Binangun rusak ringan.

Hingga siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. BPBD Kabupaten Blitar terus melakukan asesmen dan koordinasi dengan lintas instansi guna pendataan dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam keterangan resminya menyebut bahwa gempa bumi M 5,3 Kabupaten Malang itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.

Baca Juga: Gempa Blitar Menyebabkan 30 Rumah Rusak di Malang

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Menurut BMKG, guncangan juga dirasakan di daerah Ponorogo, Malang, Pasuruan, Nganjuk, Mojokerto, Pacitan, Lumajang, Jember dan Trenggalek. Hingga Jumat pukul 09:43 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, masyarakat diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak dan selalu memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.

Ant-Claudia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini