KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus, berkomitmen untuk menggenjot vaksinasi terhadap kelompok lansia yang capaiannya saat ini masih rendah. Upaya tersebut agar indikator PPKM di Kudus kembali naik ke level 2 hingga level 1.
Penegasan tersebut sebagaimana disampaikan Bupati Kudus Hartopo mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama Gubernur Jateng secara daring di Command Center Kudus, Senin (11/10). Dalam kesempatan tersebut, ikut hadir seluruh Bupati dan Walikota di wilayah Jawa Tengah.
Dalam laporannya, Hartopo menyebutkan capaian vaksinasi terhadap lansia disebabkan beberapa hal, diantaranya adalah ketersediaan vaksin jenis Sinovac yang masih rendah.
“Sepanjang tersedia vaksinnya, kami akan bekerja maksimal memenuhi target yang dibebankan kepada daerah sebesar 40 persen. Bahkan, saat ini capaian vaksinasi khusus lansia dengan usia 60 tahun sudah mencapai 28,5 persen,” kata Bupati.
Untuk ketersediaan vaksinnya saat ini, kata dia, Kudus masih vaksin sinovac sebanyak 4.000 dosis untuk suntikan pertama dan 980 dosis untuk suntikan kedua. Tentunya akan diprioritaskan untuk lansia.
Kendala lainnya adalah banyaknya status Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang belum aktif. Akibatnya, banyak lansia yang gagal divaksin dan menyebabkan persentase vaksinasi lansia belum mencapai target.
Untuk kendala NIK tersebut, kata Hartopo, Pemkab Kudus kini telah melibatkan Dinas Dukcapil untuk mendampingi seluruh kegiatan vaksinasi. Sehingga, jika ada peserta vaksin yang NIK nya mengalami kendala, bisa segera ditangani.
“Saya sudah instruksikan Disdukcapil untuk mendampingi seluruh kegiatan vaksinasi. Jadi kalau ada masalah terkait NIK, bisa langsung tertangani,”tambahnya.
Dengan langkah tersebut, Hartopo optimistis capaian vaksinasi total segera lebih dari sekadar 50 persen untuk mengejar herd immunity. Dengan tingginya capaian vaksinasi, diharapkan kegiatan perekonomian di Kudus bisa segera pulih.
Gubernur Berikan Apresiasi
Mendengar hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan apresiasi atas percepatan vaksinasi lansia di Kudus. Terutama langkah yang diambil Bupati Kudus Hartopo dalam mencari solusinya.
“Solusi yang diambil sangat tepat sekali, memang Dukcapil perlu dihadirkan untuk menangani kendala NIK saat proses vaksinasi,” katanya.
Gubernur Jawa Tengah mengimbau langkah yang diambil Bupati Kudus dapat menjadi percontohan oleh kepala daerah yang lain.
“Betul harus begitu. Dan langkah tersebut harus dapat diaplikasikan oleh Kepala daerah lainya. Pokoknya jangan mempersulit masyarakat. Semua harus bisa disuntik. Kalo memang harus cara manual dulu tidak apa-apa,” kata Ganjar.
Lebih lanjut Gubernur terus mendorong daerah untuk menggenjot vaksinasi. Segala persoalan harus dikoordinasikan dan dikomunikasikan agar target tercapai.
Tm-Ab