blank
Direktur Utama Taman Kyai Langgeng Arif Taat Ujianto (tengah) mendampingi kedau auditor CHSE ketika melihat kondisi lapangan, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Objek Wisata Taman Kyai Langgeng (TKL) Kota Magelang lulus verifikasi cleanliness, health, safety and environment sustainability, sehingga mendapat sertifikat CHSE .

Direktur Utama TKL Arif Taat Ujiyanto mengatakan, tanggal 29 Zseptember lalu, TKL kedatangan dua orang auditor CHSE. Keduanya melakukan cek adminitrasi dan melihat kondisi di lapangan.

Menurutnya, kedua auditor itu untuk melakukan verifikasi akhir. Sebenarnya prosesnya sudah berjalan kurang lebih sebulan. Kedatangan kedua auditor itu untuk memutuskan bisa atau tidak obyek wisata milik Pemkot Magelang bisa mendapat sertifikat CHSE atau tidak.

Setelah seharian dilakukan verifikasi oleh auditor, akhirnya TKL dinyatakan lulus dan berhak atas sertifikat CHSE. Meski sudah mengantongi sertifikat CHSE, TKL belum bisa membuka wisata untuk umum.

‘’Sesuai aturan, kami menunggu PPKM level 2 baru bisa buka untuk umum. Kalau masih di level 3 baru sebatas simulasi. Maka, kami menunggu arahan dari Pemkot Magelang. Bila diperlukan buka kami siap melaksanakan,’’ tuturnya.

Arif menuturkan, diterimanya sertifikat CHSE ini menunjukan kesiapan TKL menyambut para wisatawan  berkunjung di masa pandemi. Termasuk kunjungan  anak-anak sekolah ke TKL dalam rangka belajar atau aktivitas di luar ruangan.

‘’Bagus sekali untuk pembelajaran anak-anak. Kegiatan di luar ruangan bisa membuat anak-anak sehat, karena lingkungan di TKL masih sangat asri. Kami akan menyiapkan segala sesuatunya agar anak-anak nyaman berkegiatan di TKL,’’ terangnya.

Informasi yang diperoleh, Pemkot Magelang belum membuka untuk umum destinasi wisata TKL dan Kebun Raya Gunung Tidar. Selain karena Kota Magelang masih di PPKM level 3, kedua objek wisata ini juga belum mengantongi sertifikat CHSE.

‘’Tempat wisata dan pendidikan/sekolah masih sebatas uji coba. Sekaligus bentuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan sadar wisata,’’ tegas Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono.

Dia memperkirakan, animo masyarakat mengunjungi objek wisata diperkirakan melonjak jika kondisi covid-19  terkendali. Maka harus diwaspadai lonjakan pengunjung, itu serta mengantisipasinya dengan melakukan simulasi.

‘’Simulasi ini untuk menentukan kesiapan kita menerima kunjungan wisatawan, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai terjadi klaster wisata, jika nanti dibuka untuk umum,’’ ungkapnya.

Penulis : Prokompim/Pemkotmgl

Editor   : Doddy Ardjono