MAGELANG (SUARABARU.ID) – Warga Kota Magelang menyambut baik program wifi gratis untuk RW yang dicanangkan pemkot setempat. Karena program tersebut sangat bermanfaat, apalagi di masa pandemi Covid-19, di mana segala sesuatu membutuhkan akses internet.
‘’Wifi saat ini bukan lagi sesuatu yang mewah, tapi sudah jadi kebutuhan pokok. Untuk belajar daring anak-anak, bekerja hingga pemantauan CCTV,’’ kata Ira Setyaningsih, warga RW 3 Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Selasa (28/9).
Menurutnya, sejak pandemi Covid-19 anak-anak belajar daring tapi kebanyakan menumpang di rumah warga yang memiliki wifi.
‘’Tentu saja kalau namanya numpang pasti tergantung yang punya wiFi. Misalnya terkait durasinya, passwordnya dan sebagainya,’’ terangnya.
Hal senada dikatakan Ludy Hermawan, Ketua RT 1 RW 3 Kelurahan Wates. Belum lama ini warga sudah membahas terkait permintaan wifi kepada Pemkot Magelang. Warga pun antusias jika program tersebut segera direalisasikan.
‘’Kami sudah membahas di rapat warga, memang mengajukan pemasangan wifi untuk kegiatan daring anak-anak, dan menunjang kebutuhan masyarakat lainnya, termasuk sarana pemantauan CCTV di kampung,’’ ungkapnya.
Dia berharap, progam wifi gratis tersebut harus jelas peruntukkannya sampai teknis dan lokasi pemasangan hingga perawatannya.
‘’Jangan sampai nanti justru jadi kendala, peruntukkannya tidak sesuai, sampai menimbulkan konflik atau kecemburuan antarwarga,’’ ujar Ludy.
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang, Handini Rahayu menjelaskan, wifi untuk RW ini adalah salah satu program unggulan Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz untuk mendukung program Balai Belajar, pengembangan potensi usaha dan kebutuhan masyarakat lainnya.
‘’WiFi untuk RW ini adalah program unggulan Wali Kota Magelang terkait program Balai Belajar. Sarana itu digunakan untuk memberikan support masyarakat tidak mampu khususnya pelajar sebagai sarana daring dan sebagainya,’’ papar mantan Kadisperkim Kota Magelang.
Selain itu, program ini juga diharapkan untuk pengembangan potensi RT/RW, seperti pengembangan UMKM, yang saat ini pemasarannya banyak lewat online.
Handini tidak memungkiri, program ini menimbulkan kekhawatiran terkait pemanfaatannya.
‘’Memang ada kekhawatiran apakah akan dimanfaatkan dengan baik. Tapi itu jadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Pasti akan dibuat rambu atau ketentuan siapa yang yang bertanggungjawab, caranya, dan siapa saja yang boleh mengakses dan hal teknis lainnya,’’ tuturnya.
Bahkan, pihaknya akan bekerjasama dengan provider agar mereka membatasi atau hanya menyediakan layanan yang sesuai. Misalnya hanya konten pendidikan saja yang bisa diakses. Ini untuk mengantisipasi penyalahgunaan atau pemanfaatan yang tidak perlu.
Lebih lanjut, program ini termasuk bagian dari program Rp 30 juta per RT (Rodanya Mas Bagya) yang merupakan satu rangkaian dengan program Balai Belajar. Adapun pengaturan terkait teknis dan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 diserahkan kepada masing-masing RW.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menerangkan, wifi gratis di tiap RW ini merupakan janji saat dirinya berkampanye pada Pilkada 2020 sehingga harus ditepati.
Menurutnya, masyarakat bisa mengambil manfaat yang positif. Selain untuk belajar daring, juga sebagai pendukung UMKM dan mewujudkan 1.500 start up.
‘’Melalui wifi gratis ini masyarakat bisa memanfaatkan untuk hal-hal positif, menjadi sarana untuk memasarkan UMKM, meningkatkan pengetahuan tentang kemajuan di sekitarnya, juga ditujukan untuk mewujudkan 1.500 start up. Saya berharap wifi digunakan dengan optimal dan maksimal,’’ pinta Azis.
Penulis : Prokompim/Pemkot mgl.
Editor : Doddy Ardjono