JEPARA (SUARABARU.ID)- Konferensi Cabang (Konfercab) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jepara yang digelar pada Jum’at (24/9) di Gedung MWC NU Tahunan beberapa waktu yang lalu berakhir anti klimaks. Pasalnya, dalam pemilihan Ketua Umum masa khidmat 2021-2025 terjadi deadlock. Hingga saat ini polemik yang terjadi di tubuh GP Ansor Kabupaten Jepara pasca Konferensi masih terus berlanjut, karena terjadi kekosongan kepemimpinan.
Seperti diberitakan oleh Suarabaru.id sebelumnya, muncul beberapa nama di pra konferencab yang siap bertarung untuk memperebutkan posisi ketua umum. Dalam pra Konferencab GP Ansor muncul sejumlah nama antara lain, Ainul Mahfudz Ketua PAC Mlonggo, Sabiq Wafiyudin (Gus Sabiq) Ketua PAC Kedung dan Syaiful Kalim, Ketua DPD II KNPI Jepara.
Ketika Suarabaru.id menghubungi Ketua GP Ansor demisioner, H. Samsul Anwar, dirinya membenarkan telah terjadi deadlock sehingga saat ini terjadi kekosongan kepemimpinan di tubuh GP Ansor Kabupaten Jepara. Namun saat disinggung soal apa yang sebenarnya terjadi H. Samsul Anwar yang juga Ketua KONI Kabupaten Jepara enggan berkomentar.
“Ngapunten mas, secara organisasi saya sudah demisioner setelah Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) sebagai Ketua GP Ansor diterima oleh para ketua PAC dan Ranting-rantingnya. Dan selanjutnya mandat ketua ditarik oleh Pengurus Pusat (PP) GP Ansor”, Kata Samsul Anwar.
“Masalah GP Ansor Kabupaten Jepara sudah menjadi kewenangan Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah GP Ansor. Sebagai mantan ketua, semoga estafet kepemimpinan Ansor segera mendapatkan solusi. Saya juga berharap sahabat-sahabat Ansor bisa menahan diri, menjaga kekompakan demi kemajuan GP Ansor kabupaten Jepara”, pungkas Samsul.
Ua