KUDUS (SUARABARU.ID) – Rektor Universitas Muria Kudus (UMK) Prof. Dr. Ir Darsono, M.Si akan mewajibkan vaksinasi sebagai syarat bagi mahasiswa yang akan mengikuti kuliah tatap muka (KTM). Oleh karena itu, UMK kini tengah menggenjot vaksinasi bagi mahasiswa dan civitas akademikanya.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Darsono saat menghadiri kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muria Kudus (UMK) bersama Polres Kudus, Rabu (22/9). Kegiatan dengan tema ‘Vaksinasi Merdeka Indonesia Bangkit’ menyediakan 3000 dosis vaksin untuk mahasiswa dan masyarakat umum.
”Ini sebagai upaya bersama untuk segera mengakhiri efek negatif pandemi, kesadaran masyarakat juga naik terkait vaksiansi, dibuktikan ketika ada vaksiansi, selalu penuh terus,” jelasnya.
Darsono menyebut, kegiatan kuliah tatap muka rencananya akan digelar mulai pertengahan Oktober mendatang. Meski demikian, UMK masih melakukan pembahasan terlebih dahulu setelah munculnya surat edaran dari Dirjen Dikti dan LLDIKTI VI serta dari Pemkab Kudus.
“Harapannya pertengahan Oktober ini bisa dimulai PTM. Namun PTM nya dilakukan secara selektif dan terbatas. Jadi tidak dibuka byak, ada pengaturan-pengaturan yang harus dilakukan,” ungkapnya.
Terkait mahasiswa UMK yang sudah divaksin, dari total mahasiswa aktif sekitar 11.800 orang, baru sekitar 2000 mahasiswa yang sudah divaksin. Dengan adanya kegiatan vaksiansi ini bisa menambah jumlah mahasiswa UMK yang divaksin. Pihaknya terus menacri peluang-peluang agar vaksinasi bisa didapatkan mahasiswa UMK.
Ketua BEM UMK Alvin Rizqiya mengatakan, vaksinasi ini merupakan kerjasama antara BEM Seluruh Indonesia (SI) dengan Polri. UMK menjadi salah satu BEM yang ikut didalamnya untuk pelaksanaan vaksinasi. ”Kami juga pastikan agar dosis 2 juga tersedia,” katanya.
Kegiatan ini, kata Alvin, memang dikhususkan untuk kalangan mahasiswa. Namun demikian, kegiatan ini juga membantu masyarakat umum yang belum mendapatkan vaksin, bisa lebih mudah agar pandemi bisa segera berakhir.
”Dengan kegiatan ini, kami juga ingin andil dalam menyukseskan program vaksinasi nasional yang saat ini terus dikebut, sehingga bisa segera muncul herd imunity. Dosisnya 1500 untuk mahasiswa dan 1.500 untuk masyarakat umum,” terangnya.
Sementara, Kapolres Kudus AKBP AKBP Aditya Surya Dharma mengatakan, sinergi dengan BEM UMK tentu menjadi kegiatan yang positif dalam pelaksanaan vaksinasi. ”Kami akan terus terus menjalankan vaksinasi sesuai petunjuk pimpinan,” jelasnya.
Pihaknya terus mengusahakan adanya vaksin di Kudus, sehingga ketika ada vaksin yang datang, apapun mereknya akan diterima dan dialurkan. Penyaluran tentunya disesuaikan, baik untuk mahasiswa, anak usia sekolah hingga lansia, semua sesuai petunjuk. Sehingga harapannya herd imunity bisa tercapai ketika warga yang divaksin sudah mencapai 50 hingga 70 persen.
Tm-Ab