JEPARA (SUARABARU.ID) – Mahasiswa KKN Unversitas Islam Nahdhatul Ulama Jepara melaksanakan program KKN dengan tema Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Sosial di Tengah Pandemi. Sebab Pandemi Covid-19 membuat seluruh masyarakat indonesia menerima dampak, salah satunya UMKM.
Karena itu KKN Unisnu Kelompok 28 yang terdiri dari 5 anggota yaitu M. Ady Surya Ningrum, Shima Dewi Ayuningtyas, Aris Maulana, Lilik Nur Alisa, dan Jihanita Oktaviana dengan dosen pembimbing lapangan Nusratus Sa’idah M. Pd berinsiatif untuk membantu mengembangkan UMKM yang ada di Desa Batukali. Salah satu mitra dari program pengembangan UMKM ini adalah Darwati, pemilik usaha rumahan konveksi celana.
Menurut penuturan Darwati, sebelum memulai usaha konveksi, pada tahun 2015 ia pernah memiliki usaha aksesoris. Namun dikarenakan omset penjualan terus menurunnya, pada th 2017 ia banting setir beralih ke usaha konveksi. “Dengan modal nekat tanpa pengalaman apapun saya mendirikan usaha konveksi. Hanya memiliki semangat untuk maju dan belajar,” ujar Darwati.
“Sebelum adanya pandemi alhamdulillah usaha berjalan dengan lancar tetapi pada saat pandemi permintaan menurun. Jadi omset penjualan juga ikut turun” ujarnya.
Seteah dilakukan pemetaan bersama antara tim dan mitra terhadap persoalan dan peluangnya, maka tim KKN menawarkan solusi yaitu dengan memanfaatkan media sosial dan digital marketing untuk meningkatkan pemasaran.
Sebab kemajuan teknologi membuka peluang bagi dunia usaha untuk memanfaatkan media sosial dan online marketplace. “Kami memilih untuk menggunakan marketplace shopee karena salah satu marketplace yang meningkat sangat pesat di Indonesia adalah Shopee.,” AdiS uryaningrum.
Karena itu tim KNN KKN kelompok 28 memberikan pendampingan terhadap Darwati untuk mengembangkan usahanya dengan cara menggunakan dan memnfaatkkan aplikasi shopee untuk memasarkan produknya.
Selain memanfaatkan media sosial tim KKN juga memberikan pendampingan pemanfaatan bahan limbah kain konveksi. “Karena banyaknya bahan limbah yang tidak digunakan maka kami berinsiatif untuk memanfaatkan bahan limbah tersebut agar memiliki nilai jual, seperti dompet, pouch, dan tempat alat tulis,” ujar dosen pembimbing lapangan Nusratus Sa’idah M. Pd
Produksi hasil dari bahan limbah bisa dijual maupun dibuat give away agar bisa meningkatkan penjualan celana. “Hasil dari bahan limbah juga dipasarkan melalui marketplace shoppe dan media onlaine lainnya,” tambahnya
Dari kegiatan ini diharapkan Darwati mampu mempromosikan dan meningkatkan penjualan konveksi celana melalui strategi pemasaran yang tepat aga produk yang dihasilkan dapat menembus pasar yang lebih luas dan mampu bersaing dengan produk lainya.
Alvaros – Jihanita Oktaviana