blank
Syueb bertemu dengan Tim KKN Unisnu kelompok 58 yang sedang melakukan KKN di Desa Pancur

JEPARA (SUARABARU.ID) – Pancur merupakan salah satu desa di Kecamatan Mayong, kabupaten Jepara. Di desa ini terdapat pengrajin batu cobek. Ia bernama Syueb. Pria berusia 36 tahun ini tinggal di desa Pancur RT 33 Rw 01. Syueb mulai merintis usaha kerajinan batu cobek pada tahun 2017.

Awalnya Syueb menjalankan usaha ini hanya iseng saja, beliau membuat kerajinan cobek untuk menambah koleksi beranda di facebook, setelah mendapatkan hasil foto yang bagus kemudian cobeknya dibagikan ke saudara-saudaranya.

Dengan berjalanya waktu akhirnya dari postingan-postingan foto di facebook, Syueb mendapatkan orderan kerajinan batu cobek. Dan orderan terus berlangsung sampai saat ini.

blank
Cobek buatan Syueb dikenal karena kualitasnya

Saat ini, selain membuat cobek berbentuk bulat dan oval, beliau melakukan inovasi dengan membuat cobek berkarakter dan unik seperti bentuk hati, kepala doraemon, hello kitty dan berbagai bentuk lainya. Syueb juga menerima pesanan kerajinan batu cobek sesuai request pelangganya.

Bermitra dengan KKN Unisnu

Di dalam proses pengembangan usahanya, Syueb bertemu dengan Tim KKN Unisnu kelompok 58 yang sedang melakukan KKN  di Desa Pancur. Tim terdiri dari Ana Atika, Ahmad Fauzi, Yuni Yusril Hana, Rifka Yuliati, dan Etika Muhimatul Aliyah dengan dosen pembimbing lapangan Jumaiyah,S.E., M.Si.

Mereka akhirnya  menggandeng Syueb sebagai mitra.  “Kami memilih Syueb sebagai mitra program KKN Tematik XI dengan tema Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Sosial. Program ini bertujuan untuk memberikan pendampingan bagi pengrajin rumahan,” ujar Ana Atika.

blank
Syueb dan Tim KKN Unisnu kelompok 58 yang sedang melakukan KKN di Desa Pancur. Tim terdiri dari Ana Atika, Ahmad Fauzi, Yuni Yusril Hana, Rifka Yuliati, dan Etika Muhimatul Aliyah

Dari hasil diskusi dengan Tim KKN Kelompok 58, akhirnya ditemukan solusi untuk mengembangkan usaha kerajinan batu cobek dengan melakukan strategi pemasaran produk.

Kini dari hasil kreatifitas tim KKN Kelompok 58, rumah Syueb terpasang banner dan petunjuk arah guna mempromosikan produk sebagai salah satu strategi pemasaran. “Ada juga bahan baku yang diberikan oleh mahasiswa untuk meringankan biaya modal mitra dan menambah jumlah penjualan,” ungkap Ahmad Fauzi

Dengan adanya kegiatan KKN Unisnu oleh kelompok 58 ini sangat membantu mempromosikan produk dan meluaskan pangsa pasar produk. “Saya sangat senang dengan hadirnya KKN Unisnu, karena dengan hadirnya KKN Unisnu maka akan menambah pemuda yang mengetahui akan kerajinan batu cobek, utamanya pada usaha saya ini”, ujar Syueb.

 Hal yang sama juga disampaikan oleh Jumaiyah, S.E., M.Si.“Harapan kami dengan penataan ini dapat meningkatkan jumlah penjualan dan juga dapat pula meluaskan pangsa pasar bagi mitra,” ujarnya.

Alvaros – Ana Atika