blank
Roemah Martha Tilaar Gombong bersama Sanggar Tari Dhea dan Kalasa Film menggelar pertunjukan tari kolaboratif 'EkaKapti'.(Foto:SB/Ist)

GOMBONG (SUARABARU.ID) – Roemah Martha Tilaar (RMT) Gombong, Kebumen,  sebagai museum dan wadah bagi komunitas lokal telah melakukan kerja sama dalam pembuatan seni tari kolaboratif.

Menjalankan fungsi sebagai pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat, RMT senantiasa menggalang sinergi dengan berbagai tema. Mulai dari kerja sama seni, budaya, ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan bagi masyarakat di sekitar Gombong.

Menggandeng Sanggar Tari Dhea yang didominasi oleh para penari remaja berbakat dari Gombong dan Kalasa Film. Latar tempat yang dipilih berada di tepi sungai atau biasa dikenal dengan sebutan pereng.

Karya ini juga sebagai wadah mengekspresikan diri para generasi muda di tengah pandemi seperti sekarang. Bahkan kolaborasi ini sekaligus sebagai kado Peringatan Hari Kemerdekaan  17 Agustus lalu. Nama ‘EkaKapti’ menjadi judul utama karya tersebut memiliki makna satu tekad satu tujuan, dipilih menjadi tajuk untuk merepresentasikan keseluruhan pertunjukkan.

Koreografer sekaligus pemilik Sanggar Tari Dhea, Desilia Santoso, mengaku senang bisa bekerja sama dengan RMT dan Kalasa Film. Ia mengatakan ini proyek kolaborasi pertamanya dengan Kalasa Film.

“Sebelumnya saya pernah bekerja sama dengan beberapa fotografer maupun videographer lokal. Saya sangat senang dengan hasil kolaborasi bersama Kalasa Film. Semoga ke depannya bisa menjalin kerja sama untuk kolaborasi-kolaborasi lainnya, imbuhnya.

Sabet Berbagai Prestasi

Kalasa Film sendiri merupakan production house yang diprakarsai oleh anak-anak muda kreatif dari berbagai daerah di Kabupaten Kebumen. Usianya terbilang masih sangat muda dibandingkan production house lain di Kebumen.

Namun berbagai prestasi telah diraih. Di antaranya Juara Satu Festival Film Pendek Civic Culture Festival 2021, Juara Satu Festival film Diskomunikasi yang diselenggarakan oleh prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia, dan banyak prestasi lainnya dalam festival film nasional.

Ridho Saputro dari tim produksi Kalasa film merasa bangga bisa berkolaborasi dengan seniman lokal membuat karya baru yang menarik. Sebelumnya Kalasa Film berkolaborasi dalam pembuatan music video dan film pendek.

“Untuk pembuatan video bertema seni tari ini kali pertamanya bagi kami. Apalagi untuk pengambilan gambar diambil di malam hari di tempat terbuka itu merupakan hal baru dan tantangan bagi kami. Untungnya semua bisa terlaksana dengan baik,”imbuh Ridho.

Manager Roemah Martha Tilaar Gombong, Alona Ong, mengapresiasi semua pihak yang terlibat langsung dalam pembuatan karya kolaboratif kali ini.

“Pesan yang ingin kami  sampaikan adalah mengenai persatuan dan upaya-upaya kolektif dalam menghadapai kesulitan bersama. Harapan saya semoga para generasi muda ini terus berkreasi dan menghasilkan karya-karya inspiratif dan sarat makna untuk masyarakat,”tutur Alona.

Teaser hasil kolaborasi dari Roemah Martha Tilaar, Sanggar Tari Dhea, dan Kalasa film dapat dilihat di kanal instagram dan facebook mereka. Untuk versi lengkapnya dapat dinikmati melalui kanal Youtube Roemah Martha Tilaar melalui tautan berikut ini bit.ly/EkaKapt

Komper Wardopo

4 KOMENTAR

  1. Since then, however, not only has the Ribera del Duero wine area achieved a Designation of Origin, or DO, standing, it’s now a legit contender in opposition to Spain’s conventional wine powerhouses, Rioja and Priorat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini