blank
Anggota tim robotika perempuan Afghanistan membuat ventilator berbiaya rendah di Herat, Afghanistan, 15 April 2020. Antara

MEXICO CITY (SUARABARU.ID)– Lima anggota tim robotika perempuan Afghanistan tiba di Meksiko pada Selasa (24/8/2021) malam. Mereka melarikan diri dari masa depan yang tidak pasti setelah pemerintah Afghanistan runtuh dan diambil alih kelompok pemberontak Taliban.

“Kami menyambut Anda dengan hangat di Meksiko,” kata Wakil Sekretaris Multilateral dan Hak Asasi Manusia di Kementerian Luar Negeri Meksiko Martha Delgado kepada para wanita itu dalam konferensi pers di bandara Mexico City.

Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pekan lalu ketika Amerika Serikat dan sekutunya menarik pasukan dari negara itu.

Baca Juga: Taliban Minta AS Berhenti Dorong Warga Afghanistan untuk Pergi

Pemerintah AS dan sekutu mereka berlomba dengan waktu untuk mengevakuasi semua warga asing dan warga Afghanistan yang berisiko. Proses evakuasi harus diselesaikan sebelum batas waktu 31 Agustus 2021 yang telah disepakati dengan Taliban.

Tim yang terdiri dari perempuan muda paling kecil berusia 14 tahun itu telah digembar-gemborkan akan memenangkan penghargaan internasional untuk robot-robot yang mereka buat. Mereka mulai bekerja pada Maret ketika pandemi Covid-19 melanda Afghanistan.

Taliban telah berjanji untuk memprioritaskan hak-hak perempuan dan pendidikan anak perempuan. Saat berkuasa pada akhir 1990-an, mereka melarang anak perempuan bersekolah dan perempuan bekerja.

Baca Juga: Tiga Orang Tewas Dalam Aksi Protes Anti Taliban di Afghanistan

Meksiko berjanji untuk membantu perempuan dan anak perempuan Afghanistan.

Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan di Twitter pada 18 Agustus 2021 bahwa negara itu telah mulai “memproses aplikasi pengungsi pertama warga Afghanistan, terutama para wanita dan gadis yang sudah mengajukan,” dengan bantuan Guillermo Puente Ordorica, Duta Besar Meksiko untuk Iran.

Kedatangan mereka dengan selamat di Meksiko pada Selasa (24/8/2021) merupakan “upaya dan koordinasi internasional yang luas dari sekelompok relawan” yang membantu gadis-gadis itu, kata seorang relawan yang enggan menyebutkan nama karena mengkhawatirkan keselamatan kerabatnya di Afghanistan.

Anggota tim robotika lainnya telah mendarat di Qatar dalam beberapa hari terakhir.

Ant-Claudia