KUDUS (SUARABARU.ID) – Puluhan nasabah kembali menggeruduk kantor Koperasi Simpan Pinjam Giri Muria Group (KSP GMG) di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Senin (16/8).
Mereka datang untuk mempertanyakan dana simpanannya yang selama hampir setahun ini belum bisa dicairkan.
Aksi tersebut dilakukan menyusul adanya informasi kantor KSP GMG Cabang Dawe tersebut buka. Atas info tersebut, para nasabah pun mendatangi kantor untuk menanyakan kejelasan dana simpanannya yang sudah cukup lama belum bisa dicairkan.
“Ada informasi kalau kantor hari ini buka. Jadi kami mencoba datang untuk menanyakan kejelasan dana kami,”ujar Kamal, salah seorang nasabah.
Namun, saat didatangi nasabah ternyata kantor masih dalam keadaan tertutup. Para nasabah kemudian berencana ramai-ramai mendatangi rumah orang tua Alfi Hidayat, selaku owner KSP GMG di Desa Colo, Kecamatan Dawe.
Baca juga:
Uang Belum Cair, Nasabah Geruduk Rumah Pemilik KSP Giri Muria
Tak Bayar Sewa, Kantor Pusat KSP Giri Muria Group Ditutup Paksa
Kehadiran nasabah yang datang bergerombol di depan kantor cabang, menarik perhatian aparat kepolisian. Petugas kemudian meminta para nasabah bubar dan hanya mempersilahkan 10 orang perwakilan untuk mendatangi rumah orang tua Alfi.
Atas arahan petugas tersebut, beberapa perwakilan nasabah kemudian langsung meluncur ke Desa Colo yang berjarak sekitar 6 km.
Namun, lagi-lagi upaya nasabah tersebut tidak membuahkan hasil yang menggembirakan. H Haris, ayah Alfi Hidayat yang juga menjabat Komisaris di KSP GMG ternyata tidak ada di rumah.
Kecewa tidak mendapatkan hasil yang menggembirakan, para nasabah tersebut kemudian bubar.
Aksi para nasabah KSP GMG tersebut bukan pertama kalinya. Beberapa waktu lalu, para nasabah juga pernah menggeruduk rumah Alfi Hidayat yang berada di Desa Kajar, Kecamatan Dawe. Namun, usaha nasabah tersebut juga berbuah nihil karena Alfi tidak ada di rumah.
Kasus gagal bayar dana nasabah KSP GMG mencuat sejak akhir 2019 silam. Saat itu, pencairan dana nasabah mulai macet.
Diduga, jumlah dana nasabah yang belum bisa cair mencapai miliaran rupiah. Rerata dana tersebut disimpan dalam bentuk deposito dengan jumlah bervariasi antara puluhan juta hingga miliaran.
” Informasinya ada nasabah yang depositonya mencapai Rp 7 miliar sampai saat ini belum bisa dicairkan,” kata Kamal.
Alfi Hidayat sendiri sampai saat ini masih belum diketahui keberadaannya. Bahkan, H Haris, ayahnya kepada para nasabah juga mengaku tak tahu keberadaan anaknya bersama keluarganya saat ini.
“H Haris saat menemui nasabah beberapa waktu lalu juga mengaku tak tahu keberadaan Alfi Hidayat saat ini,”tandasnya.
Kamal mengungkapkan, sampai saat ini sebagian besar para nasabah masih berharap itikad baik dari manajemen KSP GMG untuk bisa mencairkan dana simpanannya.
Namun, kata Kamal, pihaknya mendengar ada beberapa nasabah yang akan berusaha menempuh jalur hukum dengan melaporkan Alfi ke aparat penegak hukum.
“Informasinya ada yang sudah melapor ke polisi. Tapi ada pula yang masih berharap agar dana tersebut bisa dicairkan,”tandasnya.
Tm-Ab