blank
Ketua MUI Kebumen KH Nur Sodik dan Rois Syuriyah PCNU KH Afifudin Khanif serta Ketua PCNU KH Mohamad Dawamudin pada pembekalan KKN mahasiswa IAINU Kebumen.(Foto:SB/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Rois Syuriyah PCNU Kebumen KH Afifudin Khanif (Gus Afif) dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat KH Nur Sodik ikut memberikan pembekalan kepada sekitar 270 mahasiswa IAINU Kebumen yang akan melaksanakan KKN 2021/2022.

Acara di Auditorium IAINU Kebumen Jalan Tentara Pelajar Kamis (12/8) itu dihadiri Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen KH Drs Mohammad Dawamudin Masdar MAg, Ketua Yayasan Penyelenggara Pendidikan NU (YPPNU) Imam Munajat MPdI, Rektor IAINU Kebumen Fikria Najitama MSi dan Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Kebumen Dr H Imam Satibi MPdI.

Rektor IAINU Kebumen Fikria Najitama menjelaskan, pada KKN 2021/2022 ini diikuti 270 mahasiswa dari tiga fakultas. Yaitu Fakultas Tarbiyah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam serta Fakultas Syariah, Ushuluddin dan Dakwah. Mereka ditempatkan di 26 majelis wakil cabang (MWC) NU serta secara mandiri di desa asal.

blank
280 mahasiswa IAINU Kebumen mengikuti pembekalan KKN tentang pemulasaraan jenazah.(Foto:SB/Komper Wardopo)

Menurut Fikria, fokus KKN tahun ini yakni penguatan manajemen mutu jamaah dan jamiyyah NU. Utamanya di MWC (kecamatan) dan di Ranting (desa). Selain itu juga peduli pandemi Covid-19, yakni pemulasaraan jenazah dan penghijauan penanaman pohon bidara, dengan tema Civil Society Tangguh Covid-19.

Rois Syuriyah PCNU Kebumen Gus Afif dalam amanatnya menyatakan, kaderisasi di PCNU harus dilakukan melibatkan semua komponen. Termasuk pada badan otonom maupun intelektual di kampus seperti dosen dan mahasiswa.

Pihaknya berharap mahasiswa sebagai kaum muda NU dan calon intelektual mampu berkriprah nyata di masyarakat dan ikut memberdayakan NU.

Peningkatan Kualitas Organisasi

Apalagi organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama, dibangun di atas perjuangan para ulama dengan tujuan mengatur, membina dan mengorganisasi umat Islam ‘ala aqidati ahlissunah wal jama’ah (aswaja) di Indonesia, baik secara Jamaah (kemasyarakatan) ataupun Jamiyyah (keorganisasian).

Menurut Gus Afif, langkah demi langkah selalu diusahakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kebumen untuk perbaikan kualitas organisasi . Selain itu, kaderisasi ulama dan intelektual juga terus dilakukan untuk menjaga marwah aswaja.

“Pelatihan pemulasaraan jenazah ini penting agar kita tidak keliru dalam memandikan,mengkafani dan mengubur jenazah. Di masyarakat sering terjadi kekeliruan dan melalui pelatihan itulah nanti mahasiswa bisa memfasilitasi pelatihan perawatan jenazah di desa-desa  lokasi KKN,”ujar pengasuh pondok pesantren Al Kahfi Somalangu itu.

blank
Ketua LPPNU PCNU Kebumen Imam Satibi memberi penjelasan manfaat pohon bidara kepada mahasiswa.(Foto:SB/Ist)

Sedangkan Ketua MUI Kebumen Kiai Nur Sodik mengajak mahasiswa yang mengkuti pelatihan pemulasaraan jenazah memiliki pengetahuan merawat jenazah secara Islami . Pertama harus didasari niat ikhlas. Yang perlu diketahui, saat seseorang sudah sakit berat dan nafasnya susah, harus ditunggui.

“Sebelum meninggal namun sudah susah bernafas, harus ada orang dekat baik suami atau istri atau  pembimbing berada di samping yang sakit mengucapkan Allah. Jika masih bisa lebih lengkap dengan ucapan Laa ilaa haillallah. Bagi orang yang mungkin murtad bisa dibimbing mengucapan Kalimat Syahadat,”ujar ulama yang kini bermukim di kompleks Masjid Agung Karanganyar  Kebumen itu.

Sedangkan Ketua LPPNU Kebumen Imam Satibi meminta mahasiswa KKN IAINU Kebumen ikut mendukung Program 1 Juta Pohon Bidara. Banyak manfaat pohon tersebut. Mulai dari sisi kegunaan herbal dan kesehatan, untuk memandikan jenazah secara Islam hingga fungsi penghijauan.

Komper Wardopo