SEMARANG– Masa pandemi yang belum berakhir menuntut kita untuk kreatif dalam berdakwah, dengan adanya pembatasan kerumunan maka diperlukan kreatifitas dakwah yaitu melalui digital yang mana dengan digital, ilmu bisa disebarkan melalui face book, instagram, youtube dan lain-lain.
Dengan dakwah digital bisa dilihat ribuan orang dan bisa dilihat kapan dan dimana saja sehingga bisa memberikan manfaat saat pandemi, walau masih pandemi tapi tetap harus mengaji, semangat untuk belajar dan menyebarkan ilmu.
Hal tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah Dr KH In’amuzzahidin MA atau sering disapa Gus In’am pada Latihan Kader Kepemimpinan Islam (LKKI ) yang digelar oleh Unit Kegiataan Mahasiswa (UKM) Forum Komunikasi Mahasiswa Islam (FOKMI) Universitas Semarang (USM) di Aula Masjid Kampus pada Rabu (11/8).
“Jangan gagap dengan teknologi, mari hiasi medsos dengan dakwah yang santun, dakwah yang merangkul bukan memukul, dakwah yang mengajak bukan mengejek, dengan dakwah digital
manfaatnya bisa luas, bisa diulang-ulang sewaktu-waktu” ungkap Gus In’am.
“Jangan niat untuk cari subscriber jangan niat untuk cari uang dengan dakwah digital namun niat untuk menyebarkan ilmu, memudahkan orang untuk belajar dan usahakan dalam hidupmu
tetap tholabul ilmi tetap ngaji tetap mencari ilmu apapun profesinya” tambahnya.
Selain menghadirkan Gus In’am, panitia LKKI juga menghadirkan narasumber Kyai Muhammad Anwari, Pembina UKM Fokmi USM Saiful Hadi, dan Ahmad Isya’bul Izzi.
Saiful mengatakan bahwa LKKI ini merupakan program kerja UKM Fokmi yang rutin digelar setiap tahun sebagai sarana untuk mempersiapkan kader-kader dakwah yang santun dan militant, kalau sebelum pandemi biasanya dilakuakn selama tiga hari diluar kampus namun karena masih dalam kondisi pandemi maka LKKI kali ini digelar secara luring dan daring dan hanya sehari.
Ia menambahkan kader dakwah harus memiliki komitmen, konsisten, disiplin, memiliki loyalitas sunggung-sungguh, ikhlas, taat aturan kampus baik aturan akademik maupun non akademik
serta taat aturan agama karena kader dakwah harus memeberikan contoh yang baik di masyarakat.
Saiful Hadi – USM