JAKARTA (SUARABARU.ID)– Alvin Tehupeiory memetik pengalaman berharga, sekaligus termotivasi untuk bisa meraih hasil lebih baik, usai debut di nomor 100 meter putri Olimpiade Tokyo, Jumat (30/7/2021).
Sprinter asal Maluku itu mengatakan, banyak pelajaran yang bisa didapat dalam persaingannya dengan atlet kelas dunia, seperti Elaine Thompson-Herah dari Jamaika yang finish di posisi terdepan heat 2 babak pertama, dengan catatan waktu 10,82 detik.
Selain itu, ada pula wakil Swiss Mujinga Kambunjdi, yang finish di urutan kedua dengan waktu 10,95 detik, dan sprinter asal Jerman Tatjana Pinto di posisi ketiga, dengan 11,16 detik.
BACA JUGA: Lulus Sangat Memuaskan Dosen Kedokteran Unissula Ini Dapat Banyak Pujian
Alvin sendiri harus puas berada di posisi terakhir atau kedelapan, dengan catatan waktu 11,92 detik. ”Yang pasti senang sekali bisa bertemu langsung dengan Elaine Thompson. Dan jadi pengalaman berharga buat saya, agar ke depan saya bisa tampil lebih baik,” kata Alvin dalam siaran resmi NOC Indonesia.
”Saya bisa melihat cara dia pemanasan, caranya keluar dari starting block, dan bagaimana dia menenangkan diri. Dia juga ramah dan membalas saat saya menyapa,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Alvin juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, karena belum bisa memberikan hasil terbaik.
BACA JUGA: Soal Pembatalan Lelang Proyek Gedung IBS Rp 29 M, Ini Respon Hartopo
”Kepada masyarakat Indonesia yang selama ini telah mendoakan dan mendukung saya, saya minta maaf, karena saya belum bisa memberikan yang terbaik. Semoga ke depannya, saya bisa tampil lebih baik lagi,” ujar Alvin.
Saat berlomba, Alvin sebenarnya mengawali start dengan baik, dan mampu mengimbangi hingga 30 meter pertama. Namun setelah itu, dia mulai tertinggal hingga akhirnya finish di posisi terakhir.
Alvin menyebutkan, minimnya kompetisi saat pandemi cukup berpengaruh pada performanya. ”Saya masih belum fokus. Masih memikirkan yang lain. Selain itu, selama pandemi tidak ada perlombaan, sehingga agak kaget karena tidak ada pengalaman berlomba,” imbuh Alvin.
BACA JUGA: Polsek Tambelang Ringkus Komplotan Begal Bersajam
Sebelumnya, atlet kelahiran Ambon ini tidak pernah membayangkan bisa tampil di Olimpiade, apalagi di nomor sprint. Sebab, selama ini nomor spesialisasinya adalah 400 meter gawang.
Tapi kemenangan di nomor 100 meter dalam Kejuaraan Atletik Nasional 2019, saat mencatatkan waktu terbaik 11,64 detik, mengubah kariernya. Dia pun mulai fokus di nomor sprint 100 meter dan 200 meter.
”Saya tidak terbayang bisa tampil di Olimpiade. Banyak atlet yang ingin tampil di Olimpiade. Awalnya saya hanya ingin mengharumkan nama Indonesia saja, tapi tidak terpikir bisa sampai Olimpiade,” kenang dia.
”Saya bersyukur bisa tampil perdana di Olimpiade, dan berkompetisi melawan pelari-pelari top dunia,” tukas perempuan yang berkarier di TNI Angkatan Darat ini.
Riyan