blank
Wakil Ketua Aptrindo Jateng & DIY, Bambang Widjanarko saat menyerahkan bantuan nasi bungkus kepada Polres Wonosobo yang selanjutnya akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Foto: ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang telah diperpanjang pemerintah berakhir hari ini, Minggu (25/7/2021).

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng & DIY berharap, PPKM Darurat yang sudah dilaksanakan sejak 3-20 Juli 2021, dan diperpanjang lagi hingga 25 Juli ini bisa menurunkan trend penyebaran virus Covid-19.

Wakil Ketua Aptrindo Jateng & DIY, Bambang Widjanarko mengatakan, sejak 15 Juli 2021, pihaknya setiap hari tidak pernah absen mendampingi sebagian masyarakat menjalani PPKM Darurat, dengan membagikan ratusan nasi bungkus di berbagai kota di seluruh Jawa Tengah.

“Ratusan nasi bungkus tersebut tiap hari didistribusikan yang bekerja sama dengan Kepolisian Resort (Polres) dan Dinas Perhubungan kabupaten/kota setempat, dibagikan kepada seluruh elemen masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Bambang di Semarang, Minggu (25/7/2021).

“Kami masih melakukan aksi bakti sosial pembagian nasi bungkus di jalanan kabupaten/kota, diantaranya Kota Semarang, Blora, Pati, Solo, Yogyakarta, Tegal, Pekalongan, Pemalang, Wonosobo, Purwokerto, Kebumen dan Cilacap yang dimulai sejak 15-25 Juli 2021, dan akan berlanjut hingga akhir bulan Juli ini,” jelasnya.

Disampaikan bahwa Aptrindo Jateng & DIY terus berusaha untuk mendampingi masyarakat sekaligus meringankan beban pemerintah, dengan melakukan berbagai aksi sosial seperti yang selama ini dilakukan.

“Kegiatan sosial seperti ini kami lakukan dalam setiap ada kejadian bencana alam, dan bencana kemanusiaan yang terjadi di Jawa Tengah,” tukasnya.

Menurut Bambang, hari ini adalah hari terakhir masa pemberlakuan PPKM Darurat. Bambang berharap semoga PPKM Darurat tidak diperpanjang lagi.

“Jika diperpanjang lagi tentu dampaknya jauh lebih parah ketimbang PSBB yang diberlakukan tahun lalu,” kata Bambang.

“Hal itu dikarenakan tabungan masyarakat sudah habis digunakan selama pandemi. Bahkan banyak masyarakat yang hidupnya minus dibanding awal pandemi tahun lalu,” pungkasnya.

Ning

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini