blank
Bupati dan Wakil Bupati menabur bunga di pusara makan salah satu pendiri Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID) -Dalam situasi pandemi global Covid-19 tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melaksanakan rangkaian peringatan Hari Jadi Wonosobo ke -196 tahun 2021 dalam suasana sederhana. Tanpa keramaian dan kerumunan.

Hal ini terlihat dalam rangkaian kegiatan berziarah ke makam KRT Setjonegoro di Payaman Magelang yang hanya dihadiri langsung oleh Bupati H Afif Nurhidayat, dan Wakil Bupati M Albar, Rabu (21/07).

Bupati dan Wakil Bupati hadir didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra M Azis Wijaya,Kepala Badan Kesbangol Didiek Wibawanto dan Sekretaris DPRD Tri Antoro, tampak khidmat memanjatkan doa untuk Kiai Muhamad Ngarpah yang bergelar KRT Setjonegoro sebagai cikal bakal pemegang kekuasaan di wilayah Wonosobo kala itu.

Agenda rutin ziarah makam para tokoh dan pendiri Kabupaten Wonosobo yang dilangsungkan setiap tahun. Kali ini karena sedang ada pandemi global Covid-19 rangkaian hari jadi dilaksanakan secara terbatas dan sederhana yaitu dengan hanya melakukan doa tahlil.

Tahlil dipimpin KH Arif Romadhon Al-Hafidz tampak khusyuk memanjatkan doa-doa untuk KRT Setjonegoro dan untuk kebaikan dan keselamatan Wonosobo. Kemudian diakhiri dengan tabur bunga di pusara Bupati pertama Wonosobo KRT Setjonegoro.

Di makam yang berlokasi di Desa Payaman, Secang Magelang tersebut, setelah doa tahlil selesai Bupati Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati Albar terlihat mengawali tabur bunga, diikuti perwakilan pejabat di lingkup Pemkab Wonosobo.

Tradisi Ziarah

blankKeduanya juga tampak serasi mengenakan peci, baju muslim putih yang dipadu jas hitam dengan bawahan sarung bercorak gelap begitu juga dengan pejabat lain yang hadir di acara tersebut.

Ziarah makam pendiri Wonosobo, seperti diungkapkan Bupati, merupakan rutinitas tahunan setiap menjelang Hari Jadi Wonosobo ini. Para pendiri daerah ini merupakan tokoh yang perlu dihormati dan diteladani oleh semua pihak. Perjuangannya perlu diteruskan generasi masa kini.

“Itu tak lain sebagai bentuk penghormatan kepada perjuangan mereka ketika membebaskan Wonosobo dari kolonial penjajahan Belanda, hingga kemudian dapat membentuk pemerintahan sendiri sampai sekarang,” katanya.

Senada, Wakil Bupati M Albar pun sepakat menyatakan tradisi ziarah penting untuk terus dilakukan dan lestarikan agar generasi penerus dapat mengenal serta senantiasa mengingat para pendiri Wonosobo dan bagaimana beratnya perjuangan beliau dahulu.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Didiek Wibawanto selaku koordinator ziarah makam, menyebut agenda rutin tahunan dalam rangka peringatan hari jadi kabupaten Wonosobo yang kebetulan tahun ini dilaksanakan sederhana namun tetap khikmat.

“Hanya melibatkan sebagian pimpinan di Pemkab Wonosobo saja, namun tidak mengurangi esensi dari kegiatan tersebut. Sekaligus sebagai refleksi dalam rangkaian peringatan hari jadi Wonosobo yang ke-196,” ujarnya.

Muharno Zarka

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini