(SUARABARU.ID) – Gelandang berpostur kecil, tapi punya peran besar. Itulah sosok Marco Verratti, pemain tengah andalan Timnas Italia di Euro 2020.
Sukses Gli Azzurri tak lepas dari kontribusi gelandang bertahan dengan tinggi hanya 165 cm ini. Verratti sangat tenang dan tak pernah terburu-buru ketika menguasai bola.
Tugasnya sebagai pengatur irama permainan membuatnya dilarang kehilangan kontrol. Saat mengendalikan si kulit bundar, centro campista 28 tahun ini jarang sekali langsung mengumpan.
Marco akan selalu menahan bola dulu, melihat rekan yang bebas, baru mengoper. Ketika dikepung lawan pun, dia tetap tenang.
Meski posturnya kecil untuk ukuran Eropa, Verrati tidak takut dalam beradu fisik. Prinsipnya adalah menjadi pemenang di lini tengah.
Gaya bermain Marco memang mirip dengan Mohamed Kallon yang merupakan idolanya. Verratti adalah pemain dengan kecerdasan taktikal, dan cerdas dalam membaca ruang.
Pemain Paris Saint-Germain (PSG) ini memiliki etos kerja prima dan ngotot di lapangan. Perannya sama dengan Xavi Hernandez di Timnas Spanyol dulu.
Verrati dijuluki Il Guffetto, atau Si Burung Hantu Kecil. Dia bisa menemukan siapa pun di lapangan dengan umpannya.
Nasionalisme Marco juga pantas diacungi jempol. Meski masih diganggu cedera lutut, dia tetap bersedia saat dipanggil Roberto Mancini, pelatih Squadra Azzurra.
Demi alasan strategi, Verratti siap menerima keputusan pelatih. Jadi starter oke, duduk di bangku cadangan dulu juga tidak masalah baginya.
Kemenangan adu penalti atas Timnas Inggris pada final Piala Eropa 2020 membuat Marco sangat bangga. Dia bahagia karena ikut berjasa meraih gelar juara Eropa yang kedua setelah 1968.
Verrati berkembang bersama klub tempat kelahirannya, Pesacara. Dia membela Pescara dari 2008-2012, sebelum dibeli PSG.
Marco membela Gli Azzurri sejak 2012. Dia mencatat 45 caps dan menyumbang tiga gol.
rr