striking force
Kapolres Magelang Kota, AKBP Asep Mauludin secara simbolis menyerahkan face shield ( pelindung wajah) bagi personil yang diterjunkan untuk mengedukasi masyarakat selama pelaksanaan PPKM darurat. Foto: Yon

MAGELANG, (SUARABARU.ID)-Polres Magelang Kota membentuk tim khusus ‘Striking Force”. Tim tersebut akan membantu para bhabinkamtibmas dan babinsa dalam mengedukasi masyarakat tentang pelaksanaan PPKM darurat.

“Tim ini merupakan tim andalan untuk membantu para bhabinkamtibmas dan babinsa untuk enerapan PPKM darurat. Yakni melakukan penelusuran, tes dan pencegahan covid-19 di masing-masing desa atau kelurahan yang ada,” kata  Kapolres Magelang Kota, AKBP Asep Mauludin, Sabtu ( 3/7).

Asep mengatakan,  jumlah personil tim “Striking Force” berjumlah 75 personil , selain   untuk mendukung tugas dari bhabinkamtibmas dalam memberikan edukasi masyarakat, juga membantu memberikan himbauan.

Menurutnya,  tim tersebut nantinya  memberikan himbauan kepada masyarakat agar warga tetap di rumah saja, selama pelaksanaan PPKM darurat. Dan, juga melalukan sosialiasi pencegahan covid-19.

Ia menambahkan, selama pelaksanaan PPKM darurat ini, pihaknya bersama dengan instansi lainnyan yakni dari Kodim 0705/ Magelang, Satpol PP akan rutin patroli ke seluruh wilayah  Kota Magelang.

“Nantinya, petugas akan melakukan teguran kepada masyarakat yang tidak mengindahkan aturan PPKM darurat, tetapi tetap mendepankan humanisme,” ujarnya.

Asep menegaskan, bila ada masyarakat melakukan perlawanan terhadap petugas yang sedang melakukan patroli PPKM darurat, maka akan diambil tindakan tegas. Yakni, akan dilakukan pemidanaan.

Sementara itu, Komandan Kodim 0705/ Magelang, Letkol (Arm) Rochmadi menambahkan, pihaknya akan membantu Polres Magelang Kota dan Pemerintah Kota Magelang selama pelaksanaan PPKM darurat.

Salah satu bentuk dukungan dari Kodim 0705/Magelang yakni, menerjunkan 75 orang anggotanya untuk membantu tugas-tugas dari babinsa dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Ke-75 personil tambahan dari Kodim 0705/ Magelang ini untuk penebalan di babinsa yang ada bertugas di PPKM darurat maupun penegakan dan pengawasan PPKM darurat,” katanya.

Ia meminta agar personil yang diterjunkan pada PPKM darurat tersebut bertindak dengan tegas, tetapi  tetap  mendepankan humanisme.

“Laksanakan  aturan secara tegas, tetapi dalam penyampainnya secara humanis dan lembut. Tegas dalam aturan bukan berarti keras dalam penyampaian. Sehingga, masyarakat yang diedukasi bisa menerima dengan senang,” tandasnya. Yon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini