JEPARA (SUARABARU.ID) – Selama bulan Juni 2021 Relawan yang tergabung dalam Komando Pasukan Pemakaman ( KOPASKAM ) BPBD Jepara telah melakukan 417 kali pemakaman dengan Potokol Covid-19.
Ini adalah angka pemakaman bulanan tertinggi selama pandemi. Jenasah yang dimakaman adalah pasien meninggal dengan kriteria probable dan positif terkonfirmasi. Belum termasuk yang menolak pemakaman dengan protokol Covid-19
Sedangkan jumlah pemakaman pada bulan Januari tercatat sebesar 85 kali, Februari 53 kali, Maret 29 kali, April 33 kali dan Mei 2021 sebanyak 31 kali pemakaman protokol Covid-19. Selama bulan Januari – Mei 2021 tercatat 231 kasus kematian.
Dengan demikian selama bulan Januari – Juni 2021 tercatat 648 kali pemakaman dengan protokol Covid- 19. Sementara pada portal Satgas Covid-19 dilaporkan 749 kasus kematian sejak awal pandemi hingga tanggal 1 Juli 2021. Pada tanggal 1 Juli tercatat 20 kali pemakaman. Sedangkan tanggal 2 Juli pagi ini telah tercatat 3 kematian.
Tingginya angka kematian pada bulan Juni ini menyusul ledakan kasus penyebaran virus corona yang ditemukan di Dukuh Gandu Desa Nalumsari pada tanggal 25 Mei 2021. Banyaknya jumlah warga yang kemudian terkonfirmasi COVID-19, membuat 6 rumah sakit yang memiliki ruang isolasi overload.
Akibatnya tidak semua pasien dengan kriteria berat dan kritis mendapatkan perawatan di rumah sakit. Inilah yang menurut sejumlah tenaga kesehatan menjadi penyebab tingginya angka kematian bulan Juni.

Harapan Ratu
Sementara menurut aktivis perempuan Ratu Andayani, angka kematian bulan Juni itu tidak ditanggapi dengan perasaan panik. Manurut Ratu yang juga membuat ramuan minuman dan obat herbal tradisional, angka tersebut bisa saja lebih tinggi.
Karena itu yang penting sekarang adalah membangun pemahaman baru tentang protokol kesehatan. “Yang kita hadapi sekarang adalah virus yang bisa menular cepat hanya melalui percikan ludah,” ujar Ratu Andayani.
“Karena itu yang utama sekarang adalah memperkuat protokol kesehatan, vaksinasi, testing dan tracing serta merawat yang terpapar dengan baik serta menyelamatkan yang kondisinya kritis,” ujarnya. Juga memulihkan ratusan tenaga kesehatan yang terpapar agar bisa kembali melayani masyarakat.
Hadepe-D