blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat ketika memimpin apel pagi di Dinas Lingkungan Hidup. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengaku sampai saat ini sampah memang masih menjadi permasalahan serius. Namun banyak orang yang menganggap remeh terhadap sampah.

“Padahal, itu sangat berdampak sangat serius bagi kehidupan manusia divmasa mendatang. Banyaknya sampah yang menumpuk dapat menyebabkan berbagai masalah bagi lingkungan dan kehidupan manusia itu sendiri,” katanya.

Lebih parahnya lagi, sambung Afif, pengelolaan sampah yang tidak benar, bisa menimbulkan bencana, seperti banjir, penyakit, pencemaran lingkungan dan lainnya. Karena itu, keberadaan sampah di berbagai tempat harus dikelola dengan baik agar tidak merusak lingkungan.

Afif Nurhidayat, mengatakan hal itu, saat menjadi pembina apel ASN dan karyawan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Wonosobo, Rabu (30/6). Bupati dalam acsra tersebut didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Widi Purwanto.

Pihaknya menekankan kepada Dinas LH, agar bekerjasama dengan semua stakeholder yang ada untuk membuat terobosan dan inovasi terhadap pengelolaan serta penanganan sampah di Wonosobo, dalam rangka antisipasi timbulnya berbagai masalah akibat dampak yang ditimbulkan dari sampah tersebut.

“Kami tekankan kepada Instansi terkait agar bekerjasama dengan stake holder lainya, untuk membuat terobosan dan inovasi dalam penanganan dan pengelolaan sampah, agar tidak semakin menumpuk,” tegasnya.

Menurut Afif, secara jujur dari dulu sampai sekarang belum ada tindakan yang mengena terhadap persampahan, kalau ada ide tata kelola sampah, silahkan, bermitra dengan investor silahkan, buatlah konsep.

Karena kalau tidak segera dilakukan terobosan untuk mengurai sampah ini, ujarnya, Wonosobo akan menjadi daruat sampah. Sampah menumpuk di TPA, lahan akan membludak, dan permasalahan pasti akan timbul.

Selain itu Bupati minta kepada semua pihak untuk bersinergi dalam penanganan sampah ini. Para penghasil sampah misalnya, harus mempunyai cara dalam mengelola dan menanganinya.

“Jangan sampai hanya dibiarkan menumpuk begitu saja di tempat transit sampah, menunggu  petugas dari dinas terkait. Jika hal ini terus dibiarkan saja pasti akan menimbulkan banyak masalah,” paparnya.

Dan tentu saja jika volumenya tidak terkendali karena terus meningkat, tidak mustahil akan terjadi penumpukan di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) yang luasnya terbatas, sehingga lahan yang dimiliki sudah tidak memadahi lagi.

“Dinas LH memang sebagai leading sectornya, tapi tidak berarti semua ada di LH, namun lebih bagaimana LH bisa mengkoordinasikan dengan OPD lain”.

Perhatian Khusus

blank
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat. Foto : SB/Muharno Zarka

Bupati menambahkan bukan hanya di Wonosobo saja, namun secara luas sampah memang merupakan masalah yang menjadi perhatian khusus.

Sampah akan semakin meningkat setiap hari dan  tahunnya, karena perkembangan manusia yang semakin meningkat sehingga semakin banyak manusia maka sampah yang dihasilkan pun akan semakin banyak pula. Dan pasti akan terus menumpuk jika tidak diolah dengan baik.

“Apalagi sampah yang berupa plastik, dan yang sejenis lainya, akan sangat sulit terurai karena proses penguraiannya membutuhkan waktu yang sangat lama,” beber dia.

Permasalahan lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut, menurut Bupati, adalah rendahnya kesadaran masyarakat dalam memperlakukan sampah.

Oleh karena itu, selain terobosan dan inovasi, yang sangat dibutuhkan saat ini adalah adanya peningkatan kesadaran kepada seluruh masyarakat.

Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada pelajar dan  anak-anak mengenai tata kelola sampah secara dini.Dengan upaya ini diharapkan bis menghindari semua hal buruk yang timbul akibat kebiasaan dan tata cara yang tidak baik.

“Kami minta agar masyarakat bisa bersikap bijak dalam memperlakukan sampah, kalau perlu kita akan mengundang OPD terkait, untuk melakukan diskusi,” ucapnya.

Namun disisi lain Bupati memberikan apresiasi tinggi terhadap masyarakat yang sudah melakukan hal besar terhadap tata kelola sampah.

Di beberapa desa, kampung dan wilayah terkecil sudah banyak warga masyarakat yang memiliki cara tersendiri dalam mengelola sampah dengan baik, dari memilah sampah organik dan anorganik serta adanya bank sampah hingga pengelolaan daur ulang.

Pihak memberikan apresiasi kepada masyarakat, terutama Ibu-ibu, yang bisa memilah sampah organik dan anorganik. Ada bank sampah dan daur ulang juga.

“Saya rasa hal ini perlu di tularkan kepada masyarakat yang lain.
Sehingga peran mereka akan membantu menekan laju volume sampah yang semakin luar biasa ini,” pungkasnya.

Muharno Zarka

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini