blank
Tim Satgas Covid Wonogiri, menyeberangi Kali Keduwang (anak Sungai Bengawan Solo), saat melakukan pemakaman di Desa Mojopuro, Jatiroto, Wonogiri.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dalam sehari, Satgas Covid Wonogiri memakamkan 17 jenazah secara protokol kesehatan (Prokes) di sejumlah kecamatan.

Salah satunya, di Desa Mojopuro, Kecamatan Jatiroto, Wonogiri, yang berlangsung dramatis. Sebab harus menyeberangi Kali Keduwang (anak Sungai Bengawan Solo).

Juga berjalan kaki sekitar 1 Kilometer, melalui jalur setapak yang kondisinya licin, dan sempat menyebabkan petugas beberapakali tergelincir.

Pemakaman jenazah Ny R (59) tersebut, berlangsung Pukul 11.38 sampai 12.25 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gayam, Desa Mojopuro, Jatiroto, Wonogiri.

Pangrukti Layon
Ny R, warga Dusun Nglorog, Desa Mojopuro, Jatiroto, Wonogiri. Pemulasaraan jenazah (pangrukti layon)-nya di RS Medika Mulya Wonogiri, tempat opname sampai meninggal.

blank
Untuk menuju ke TPU Gayam, Desa Mojopuro, Jatiroto, Tim Satgas Pemakaman Covid berjalan kaki lewat jalan setapak sekitar 1 KM yang kondisinya licin.

Satgas pemakaman Covid Wonogiri yang bertugas menguburkan jenazah Ny R, terdiri atas Sertu Sutopo (TNI), Bripka Totok (Polri), Fajar dan Sentot (BPBD).

Dibantu oleh Kariman dari relawan SIBAT, Suprianto dan Zainal (SAR MTA), Agung (PMI), Joko dari relawan KRI, Meru (TKSK) Jatiroto dan personel Jogo Tonggo.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, Kamis (24/6), menyatakan, 17 jenazah penguburannya berlangsung Rabu (23/6).

Tambah Lima
”Sampai siang ini (Kamis 24 Januari 2021), ada tambahan lagi sebanyak lima jenazah yang penguburannya secara Prokes,” tambah Bambang Haryanto.

blank
Pemakaman jenazah secara Prokes juga berlangsung pada malam hari, dengan penerangan darurat dan mendapat pengawalan dari personel TNI dan Polri.

Jenazah yang penguburannya secara Prokes pencegahan Covid-19 tersebut, merupakan pasien-pasien dari sejumlah Rumah Sakit (RS).

”Yakni dari Rumah Sakit di Wonogiri dan dari luar Wonogiri,” tegas Bambang Haryanto. Waktu pemakamannya ada yang berlangsung pagi, siang, sore, petang, malam dan bahkan dinihari.

Bambang Pur