blank
Wakil Ketua DPC PKB Cilacap, Amir Mustofa Zuhdi saat berdialog dan memberikan bantuan kepada Arif Hidayat. foto: ist

CILACAP (SUARABARU.ID) – DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cilacap bersama Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Cilacap, Jawa Tengah menyambut kepulangan Arif Hidayat, seorang TKI asal Planjan, Kesugihan yang mengalami kecelakaan saat bekerja sebagai tukang las di Taiwan.

Sejauh ini, Tim Garda BMI DPP PKB bekerjasama dengan BP2MI melakukan pendampingan dalam perawatan sampai pemulangan Arif Hidayat ke Indonesia.

Arif Hidayat kecelakaan saat mengelas cerobong. Saat bekerja, tiba-tiba cerobong terbakar. Akibatnya, Arif Hidayat mengalami luka pada bagian wajah dan tubuh lainnya. Arif sempat menjalani perawatan selama dua bulan di Taiwan.

Setelah itu, Arif bisa kembali ke Indonesia, dan menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta selama empat bulan. Kini, Arif sudah kembali ke desa asalnya di Cilacap.

Perwakilan Garda BMI Cilacap, Lubadul Fikri menyatakan turut prihatin atas kecelakaan kerja tersebut. Dia menegaskan, mereka yang bekerja di luar negeri adalah pahlawan devisa yang berjuang sangat berat, jauh dari sanak sudara sehingga sangat diperlukan pendampingan.

“Karenanya, Garda BMI harus hadir mendampingi para pejuang devisa maupun warga yang ditinggalkan di dalam negeri, agar kejadian seperti ini dapat diminimalisir dan apabila terjadi dapat dicari solusi dalam pendampingnnya. Semoga lekas sembuh dan dapat beraktifitas seperti biasa,” ujarnya, Rabu (23/6/2021).

Sementara itu, Wakil Ketua DPC PKB Cilacap, Amir Mustofa Zuhdi menyerahkan bantuan untuk meringankan beban korban kecelakaan kerja di luar negeri.

“Kami hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap warga Cilacap. Siapa pun mereka apalagi dengan kondisi seperti ini, tentunya kami ingin memberikan dukungan dan support secara psikologi maupun lainnya,” ujar Amir.

Selama ini, kata Amir, banyak warga Cilacap yang bekerja sebagai Pekerja Migran atau TKI di luar negeri. Banyak persoalan yang mereka hadapi di negeri rantau.

Berdasarkan data P4TKI, kata Amir, setidaknya ada 11 kasus yang dialami para pekerja migran asal Cilacap. Di antaranya dokumen ditahan, gaji tidak dibayar, overchanging, PMI meninggal, PMI Sakit, dan PMI dipulangkan.

“Tidak menutup kemungkinan kami juga akan mengumpulkan data-data lain yang diperlukan untuk membantu mereka yang membutuhkan pendampingan. Harapannya agar mereka merasa aman dan diperhatikan meskipun dalam kondisi yang kurang baik,” tegasnya.

Hery priyono