WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengatakan kualitas guru harus senantiasa ditingkatkan, untuk menciptakan kader-kader potensial dimasa depan yang lebih baik.
“Karena kualitas guru yang baik akan sangat berpengaruh terhadap kualitas peserta didik. Guru harus terus belajar, mengikuti perkembangan tehnologi informasi dan mampu menciptakan media pembelajaran baru,” katanya.
Afif Nurhidayat mengatakan hal itu dalam “Seminar Nasional Matematika Indonesia”, di Hotel Dafam Wonosobo. Seminar diikuti oleh guru matematika dari berbagai sekolah guna meningkatkan kompetensi di bidang matematika.
Pihaknya berharap melalui seminar ini dapat menambah kompetensi guru, khususnya di bidang matematika. Karena pelajaran tersebut merupakan kemampuan dasar yang mesti dimiliki setiap siswa di semua jenjang pendidikan.
“Kompetensi bidang studi matematika terus ditingkatkan. Kualitas guru matematika juga harus ditingkatkan. Pemerintah ingin menciptakan kader-kader potensial ke depan, yang lebih baik,” ujar mantan Ketua DPRD Wonosobo itu.
Di depan peserta seminar yang merupakan kepala sekolah dan guru matematika di Wonosobo itu, Bupati menuturkan bahwa guru pada masa ini dihadapkan pada generasi yang penuh dengan tantangan.
“Era digitalisasi membuat guru harus dibekali dengan kompetensi yang memadai. Guru harus selalu beradaptasi dengan media sosial dan teknologi pembelajaran yang terus berkembang,” pintanya.
Kuasai Tehnologi
Di era global saat ini, lanjut dia, mengharuskan para guru untuk menguasai gawai dan teknologi digital. Tapi jangan guru atau siswa justru sampai diperbudak oleh teknologi. Tidak untuk kegiatan studi tapi justru untuk hal yang tidak bermanfaat.
“Guru harus memanfaatkan teknologi informasi sebaik mungkin untuk kepentingan yang lebih baik, utamanya dibidang pendidikan. Ciptakan inovasi baru berupa media pembelajaran yang lebih fresh,” perintahnya.
Bupati menjelaskan, bahwa pihaknya menyadari jika dibandingkan dengan daerah tetangga, Wonosobo memerlukan suatu lompatan dan strategi khusus agar bisa lebih kompetitif.
Diharapkan Afif, Wonosobo dapat menciptakan sekolah-sekolah pilihan (unggulan—red) yang tidak hanya ada ditingkat kabupaten, namun hingga ditingkat kecamatan dan desa/kelurahan.
“Ada sekolah-sekolah pilihan, tidak hanya negeri, swasta, mangga bersaing. Saling kompetitif, fastabiqul khoirot, bersaing secara kompetitif. Semua anak punya kesempatan yang sama,” katanya.
Sehingga, menurut dia, di situlah semua tunjukkan kualitasnya masing-masing. Untuk bersaing kualitas, gurunya berkualitas. Mau gurunya berkualitas, maka prasarananya harus didukung.
“Saat ini pendidikan dihadapkan dengan tantangan situasi zonasi, sehingga ada tuntutan yang lebih bagi sekolah. Sebab, menurut Bupati, input siswa dalam menangkap pelajaran tidak sama,” paparnya.
Guru Profesional
Karena itu, Bupati berpesan peserta seminar untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Guru diminta untuk selalu bersemangat dalam melaksanakan tugas, tampil smart dan mengedepankan profesionalitas.
“Hal ini dikarenakan para siswa menaruh harapan besar kepada gurunya, sehingga guru harus menjadi contoh yang baik bagi siswa-siswanya,” ujar Bupati yang pernah berprofesi sebagai guru itu.
Selain itu, Bupati juga mengingatkan kepada seluruh peserta yang hadir, untuk mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dengan baik di manapun berada.
Afif mengingatkan untuk menjaga imunitas dengan olahraga, istirahat, makan dan mengonsumsi vitamin dengan teratur. Demikian, kondisi tubuh tetap sehat dan tidak mudah terpapar penyakit Covid-19.
Seminar Nasional Matematika Indonesia diselenggarakan oleh LKP Matematika Indonesia, di Hotel Dafam Wonosobo mulai Jumat (18/6/2021) hingga Minggu (20/6/2021).
Seminar terselenggara setelah berkoordinasi dengan Pemkab Wonosobo, dalam hal ini Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Wonosobo (Disdikpora) setempat.
Peserta seminar terdiri dari kepala sekolah dan guru dari jenjang TK, SD, hingga SMP dari beberapa sekolah di Wonosobo, dengan pembicara pimpinan LKP Matematika Indonesia yakni Setiawan.
Muharno Zarka