SEMARANG – Dalam rangka mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), UPT International Office Universitas Semarang (USM) bekerja sama dengan Alfalink Semarang dan YES Bahasa Budaya menyelenggarakan kegiatan Workshop Penyusunan Proposal Penelitian Persiapan Studi Lanjut di Luar Negeri dan Virtual Edu Fair pada Kamis (10/6).
Kegiatan yang menghadirkan tiga narasumber yaitu Zulfa Sakhiyya, M.TESOL., PhD (Universitas Negeri Semarang), Imam P. Santoso (Alfalink Semarang), dan Meuthia Cita Sejati, S.S. (YES Bahasa Budaya) diikuti oleh sekitar 280 peserta berasal dari dosen, mahasiswa, dan alumni Universitas Semarang (USM).
Rektor USM saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa acara ini dapat memberi wawasan untuk pengembangan SDM seperti yang telah ditetapkan oleh Presiden melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Semoga acara ini dapat menjadi jembatan dari para peserta yang akan dikawal oleh para narasumber terkait pengembangan SDM salah satunya dengan studi di luar negeri,” ungkapnya.
Ketua UPT International Office Universitas Semarang, Angga Gunantar, S.Pd., M.Hum. menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat dosen dan mahasiswa USM untuk melanjutkan studi di luar negeri melalui pelatihan penulisan proposal penelitian studi lanjut.
Kegiatan ini dapat mendukung pengembangan SDM yang dapat mendukung USM dalam pelaksanaan Kampus Merdeka Belajar Merdeka.
Selain itu kegiatan ini juga memberikan wawasan mengenai beasiswa yang tersedia untuk belajar di luar negeri baik yang berasal dari pemerintah Indonesia maupun dari luar negeri.
Pada kegiatan ini, peserta juga diberikan wawasan mengenai Pendidikan tinggi di Taiwan sebagai salah satu peluang yang sangat menjanjikan bagi para mahasiswa Indonesia.
Narasumber Zulfa Sakhiyya PhD mengatakan bahwa untuk mahasiswa yang masih S1 yang nantinya akan mengikuti S2 studi lanjut ke luar negeri pastinya nanti akan mendapatkan kualifikasi tambahan sedangkan yang PhD sudah fokus dan hanya meningkatkan karir akademis saja.
“Dan yang sangat dibutuhkan untuk kuliah S2 di Luar Negeri adalah beasiswa, tetapi untuk yang PhD tidak hanya beasiswa tetapi juga harus sudah memiliki Supervisor (research proposal).”
Sementara Imam Santoso mengatakan, dalam menyiapkan diri untuk melanjutkan studi di luar negeri harus pandai memilah dan memilih untuk beasiswa seperti beasiswa daerah afiliasi, beasiswa kewirausahaan dan beasiswa reguler.
Dan mahasiswa juga harus meningkatkan bahasa inggris dengan memperdalam TOEFL, IELTS dan lainnya. Mahasiswa mahasiswa yang ingin melanjutkan studi lanjut diluar negeri harus mengejar timing dan sudah mempersiapkan proposal karena banyak kampus yang menawarkan pendaftaran gratis.
Selain itu tidak hanyak proposal saja yang disiapkan tetapi mahasiswa-mahasiswa juga harus menyiapkan essay, deskripsi diri, deskripsi masalah urgent yang sedang dialami oleh Indonesia ataupun lingkungan sekitar anda dan memberikan solusi penyelesaian yang akan ditawarkan. D
eskripsi pentinya ilmu yang akan anda ambil dan bagaimana ilmu dan anda dapat berkontribusi dalam penyelesaian masalah yang terjadi, deksipsi mimpi anda tentang masa depan Indonesia, deskripsi peran apa saja yang akan anda lakukan untuk Indonesia dan deskripsikan cara anda untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Narasumber lain Meuthia Cita Sejati SS, mengatakan bahwa mahasiswa-mahasiswa yang ingin melanjutkan studi diluar negeri harus memilih Universitas dan prodi sesuai dengan kebutuhan dengan memilih bahasa mandarin atau inggris, jenis Universitas kompherensif atau teknologi, jurusan akademik yang sesuai dengan program studi dan magang, lokasi Universitas dan Mitra Universitas dengan Industri.
Saiful Hadi – USM