JEPARA (SUARABARU.ID) – Selasa (8/6-2021) malam, semua rumah sakit rujukan Covid-19 di Jepara ruang isolasi untuk pasien yang terpapar Covid-19 penuh. Termasuk juga ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang ada disemua rumah sakit rujukan yang ada.
Ruang ini fungsinya untuk memilah pasien berdasarkan tingkat kedaruratan dan melakukan p[elayanan kedaruratan sebelum mendapatkan ruang perawatan di ruang isolasi yang diperuntukkan khusus untuk merawat para penderita Covid-19
Padahal berdasarkan data yang dirilis oleh Satgas Penanganan Covid-19, diportal resminya, jumlah warga masyarakat yang saat ini masih dalam status positif terkonfirmasi tercatat sebanyak 1.164 orang. Dari jumlah tersebut 133 orang dirawat di 6 rumah sakit rujukan di Jepara dan dari jumlah tersbut 41 orang di rawat di rumah sakit diluar daerah.
Ini berarti, 1.037 orang yang masih dalam status positif terkonfirmasi Covid-19 berada dirumah masing-masing untuk menjalani isolasi mandiri. “Ini mencemaskan jika kemudian kondisi pasien memburuk dan tidak ada lagi ruang perawatan isolasi di rumah sakit. Bisa terjadi akibat fatal seperti yang terjadi siang tadi,” ujar seorang dokter yang tidak bersedia disebut namanya.
Banyaknya orang yang melakukan isolasi mandiri juga menghawatirkan. Sebab jika tidak dilaksanakan dengan baik, justru akan terjadi penularan didalam keluarga, lingkungan atau bahkan tempat kerja. “Siapa dapat menjamin dan memastikan bahwa 1.000 lebih warga yang jalani isolasi mandiri dapat melakukan dengan benar,” tambahnya.
Bedasarkan penelusuran SUARABARU.ID, sampai jam 19.30 malam ini, di RSUD RA Kartini semua ruang isolasi dan IGD penuh. Sdedangkan antrian telah mencapai angka 26 orang pasien. Sementara RS Graha ruang rawat dan ruang IGD juga telah penuh. Rumah sakit ini tidak ada sistem antrian.
Sedangkan RSI Sultan Hadirin nomor antrian telah sampai pada angka 7. Demikian juga RS Rehatta dan RS PKU Muhamadiyah Mayong semua telah penuh baik ruang rawat maupun ruang IGD.
Hadepe
