JEPARA (SUARABARU.ID) – Tingginya angka penambahan warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19 dalam sepekan terakhir dampaknya telah mulai dirasakan oleh warga masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan rawat inap di rumah sakit rujukan Covid-19. Akibatnya mereka harus antri, sebab ada keterbatasan tempat tidur di ruang isolasi.
Seperti yang terjadi Senin (7/6-2021) sore ini di RSUD RA Kartini Jepara. “ Saya mendapatkan antrian diatas nomor 15, sebab ruang IGD dan ruang isolasi di rumah sakit ini penuh,” ujar keluarga pasien yang mengalami suspek Covid-19 dan kini dirawat disebuah ruangan perawatan biasa di RSUD RA Kartini.
Ia menjelaskan, berdasarkan informasi petugas, ruang IGD memiliki tempat tidur 6 buah. “ Namun ini juga penuh sehingga kami masuk daftar tunggu antrian,” ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan keluarga pasien yang dirujuk dari sebuah Puskesmas di sekitar Jepara. “Siang tadi kakak kami mendapatkan antrian di sekitar nomor 12. Sebelumnya ia telah dinyatakan positif Covid – 19 dan memiliki penyakit penyerta.
Antrian pasien bukan saja terjadi di RSUD RA Kartini Jepara tetapi juga PKU Muhamadiyah Mayong, RSI Jepara dan RS PKU Muhamadiyah Mayong.
“Sejak kemarin sore Ibu kami sudah antri di RI Sultan Hadlirin dengan anterian nomor di bawah lima,” ujar seorang warga Desa Bondo.
Berdasarkan catatan SUARABARU.ID, RSUD RA Kartini saat ini memiliki 35 tempat tidur ruang isolasi untuk penderita Covid-19.
Terkait dengan adanya antrian pasien ini menuruit Juru Bicara Covid-19 Muh Ali, telah dilakukan koordinasi dan akan segera ditambah tempat tidur. “Saat ini baru pembenahan ruangan dan semoga dapat segera ditempati dalam waktu yang tidak lama,” ujarnya.
Tingginya angka rawat ini dinilai oleh pegiat budaya Jepara Tigor Sitegar sebagai pengingat bahwa Covid-19 harus ditangani lebih sungguh. ” Lima M dan 3 T harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Bukan semata-mata pencitraan,” ujar Tigor.
Isa berharap disemua ruang publik memang harus disiapkan tempat cuci tangan dan ada betugas atau karyawan yang menjaga untujk memastiikan bahwa 5 M yang melipurti memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, menghindari kontak dan mengurangi mobilitas dapat berjalan.
Ia juga mengusulkan agar Satgas Penanganan Covid-19 segera mendirikan tempat isolasi atau karantina bersama. “Bukan seperti sekarang yang tersebar. Orang yang harusnya sudah harus dirawat di rumah sakit karena penyakitnya,tidak bisa dan harus antri.Kami cemas angka kematian akan meningkat. Padahal Jepara memiliki dana Rp. 110 milyar lebih untuk penanganan Covid-19,” ujarnya
Hadepe /2sep