KUDUS (SUARABARU.ID)– Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Cilacap yang sebelumnya dikabarkan terkonfirmasi positif covid-19, usai merawat 13 ABK asal Filipina, dinyatakan tak terpapar virus B.16.17.2 asal India.
Kabar itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat sidak penanganan covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kudus, Senin (31/5/2021).
”Setelah kita tes, nakes yang tertular dari pasien ABK Filipina itu tidak ada varian baru. Setelah kita tes genome squencing, Alhamdulillah tidak terpapar B.16.17.2,” kata Ganjar.
BACA JUGA: Satu RT Ada 11 Kasus Covid-19, Ganjar Usulkan Lockdown RT
Pengetesan genome squencing itu dilakukan pada 12 nakes di Cilacap, yang positif covid-19, usai menangani ABK asal Filipina. Pengetesan dilakukan di laboratorium Universitas Gadjah Mada.
Meski begitu Ganjar menegaskan, varian baru covid-19 asal India itu sudah ada di Jateng. Kasus itu dibawa para ABK berkewarganegaraan Filipina yang bongkar muat di Pelabuhan Cilacap.
”Sudah ada varian baru, kan sudah ada yang meninggal, tapi orang Filipina. Hanya ABK itu saja yang terpapar varian baru covid-19,” pungkasnya.
BACA JUGA: Saat Sidak Penanganan Covid-19 di Kudus, Ganjar Temukan Pelanggaran SOP
Sebelumnya diberitakan, puluhan tenaga kesehatan RSUD Cipacap dikabarkan terkonfirmasi positif covid-19, usai merawat atau berinteraksi dengan 13 ABK asal Filipina. Seperti diketahui, ABK itu terkonfirmasi virus varian baru asal India, B.16.17.2.
Dari kejadian itu, sejumlah nakes kemudian dicek dengan genome squencing untuk mengetahui, apakah terpapar virus varian baru itu. Proses pengetesan dilakukan di laboratorium UGM. Dan dari hasil pengetesan itu, dipastikan para nakes tidak terpapar virus varian baru.
Riyan-Sol