blank
Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus melonjak cukup tajam dalam beberapa pekan terakhir. Daerah yang awalnya masuk zona orange, kini berubah menjadi zona merah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, akan terus memantau penanganan kasus covid-19 di Kudus. Dirinya sudah berkoordinasi langsung dengan Bupati Kudus, terkait hal ini.

”Sejak Senin lalu kami rapatkan, dan saya sudah kontak Bupati Kudus. Saya minta reportnya harian. Ini sedang kami pantau terus,” katanya, saat ditemui di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Semarang, Jumat (28/5/2021).

BACA JUGA: Ide Ganjar Soal OTT Pelayanan Publik Didukung Ombudsman

Penambahan tempat tidur di rumah sakit maupun isolasi telah dilakukan di Kudus. Tempat isolasi terpusat juga sudah ditambah.

”Nanti di-backup dari Kota Semarang. Pak Hendi (Wali Kota Semarang-red) sudah siap, sehingga nanti kalau layanan publik di Kudus terkait penanganan covid-19 tidak tertampung, maka akan kita tarik ke Semarang,” jelasnya.

Peralatan untuk penanganan peningkatan kasus itu, juga sudah disiapkan. Termasuk penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan.

BACA JUGA: Polres Pati Ungkap 325 Unit Motor dan 41 Mobil Bodong

”Mudah-mudahan bisa memenuhi. Kami juga komunikasi intens dengan Mendagri, Menkes terkait hal ini. Kami pelototin terus,” ungkapnya.

Sebenarnya, lanjut Ganjar, peningkatan kasus covid-19 tidak hanya terjadi di Kudus. Ada sejumlah daerah lain di Jateng yang menunjukkan adanya peningkatan.

Setidaknya ada delapan daerah yang terus dipantau selain Kudus. Di antaranya Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Banyumas, Cilacap, Klaten dan Jepara.

BACA JUGA: Anggota Komisi V DPR RI Bertemu Bupati Wonosobo, Apa yang Dibicarakan?

”Untuk Cilacap ada varian baru. Ada permintaan dari Banyumas agar Pemprov terlibat, karena keduanya bergandengan. Harapannya ada kesepakatan antara keduanya, bagaimana pergerakan orang di sana diatur. Itu penting,” tegasnya.

Ganjar juga menyampaikan apresiasinya kepada Kapolda, Pangdam, Kapolres, Dandim, Babinsa/Babhinkamtibmas, yang memutuskan untuk menutup dan dilakukan pengetatan di beberapa daerah yang mengalami peningkatan. Menurutnya, langkah itu adalah langkah tepat dilakukan untuk menurunkan penularan.

”Saya sampaikan terima kasih Kapolda, Pangdam, Kapolres, Dandim, Babinsa/Babhinkamtibmas. Penutupan atau penyekatan itu artinya kita butuh dukungan masyarakat. Jangan sampai kasus yang terjadi di Kudus terjadi di tempat lain,” tegasnya.

BACA JUGA: Pemprov Jateng Luncurkan ‘Care Center Jo Kawin Bocah’

Ganjar juga meminta seluruh kepala daerah di Jateng untuk siaga. Sebab, prediksinya benar, bahwa setelah ada ramai-ramai beberapa waktu lalu, hari ini terjadi peningkatan yang tinggi.

”Maka ini warning untuk semuanya. Saya minta semua kepala daerah hati-hati. Semua kerumunan yang sifatnya keramaian, tolong dibatasi dan diperketat. Kasih peringatan dan edukasi dengan baik. Kalau tetap nekat, tutup saja. Kapolda Jateng dan Pangdam/IV Diponegoro sudah membantu. Mereka sudah mengambil tindakan tegas dan masyarakat harus mendukung. Maka kita harus mengambil tindakan tegas itu,” pungkasnya.

Riyan/Sol-mul