blank
Warga Palestina di Jalur Gaza menyatakan bersyukur dan meluapkan kegembiraan di jalanan atas keberhasilan para pejuang Palestina memaksa Israel menerima persyaratan gencatan senjata yang diajukannya, Jumat dini hari, 21 Mei 2021. Antara

YERUSALEM (SUARABARU.ID)- Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sudah menginjak hari ketiga pada Minggu (23/5/2021) ketika mediator berbicara kepada semua pihak tentang memperpanjang periode tenang setelah pecahnya pertempuran terburuk dalam beberapa tahun.

Mediator Mesir telah bolak-balik antara Israel dan Jalur Gaza, yang diperintah oleh Hamas, untuk mencoba mempertahankan gencatan senjata dan juga telah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, di Tepi Barat yang diduduki.

Menteri luar negeri Mesir juga akan bertemu dengan pejabat tinggi Yordania pada Minggu untuk membahas deeskalasi dan cara untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Timur Tengah.

Baca Juga: Pangeran Harry Minum Alkohol Karena Sakit Kehilangan Ibunya dan Kerajaan Abaikan Keluarganya

Lynn Hastings, Koordinator Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk wilayah Palestina, mengatakan pada Minggu bahwa PBB akan meluncurkan seruan untuk memperbaiki kerusakan di Gaza yang berpenduduk padat, di mana ada ancaman penyebaran Covid-19.

“Eskalasi telah memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Gaza, yang dihasilkan oleh hampir 14 tahun blokade dan perpecahan politik internal, di samping permusuhan yang berulang,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari Palestina.

“Kami juga harus memastikan dukungan untuk terus menangani kebutuhan yang sudah ada, termasuk yang timbul dari pandemi yang sedang berlangsung.”

Baca Juga: Hamas akan Tetap Waspada Setelah Gencatan Senjata

Israel telah memblokade Gaza sejak 2007, untuk mencegah Hamas membawa senjata. Hastings mengatakan PBB telah lama meminta Israel menghentikan blokade.

PBB akan terus meminta Israel menghentikan blokade, ujar dia.

Presiden AS Joe Biden mengatakan Washington akan bekerja dengan badan-badan PBB untuk mempercepat bantuan kemanusiaan untuk Gaza “dengan cara yang tidak mengizinkan Hamas untuk mengisi kembali persenjataan militernya”.

Baca Juga: RI Tekankan Pentingnya Palestina dan Israel Kembali ke Perundingan Damai

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam wawancara televisi pada Minggu (23/5/2021) mengatakan bahwa sementara pemerintahan Biden sekarang fokus pada bantuan, rekonstruksi dan diplomasi, diakhirinya kekerasan dapat membantu mengubah arah menuju perdamaian jangka panjang.

“Kami akan terlibat kembali dengan Palestina tentu saja melanjutkan keterlibatan mendalam kami dengan Israel dalam mencoba untuk menempatkan kondisi yang memungkinkan kami dari waktu ke waktu, untuk memajukan proses perdamaian sejati, ” ujar Blinken.

“Kami memiliki banyak pekerjaan untuk mencapai titik itu.”

Baca Juga: Sekjen PBB Mendesak Gencatan Senjata di Gaza

​​​Uni Emirat Arab pada Minggu (23/5/2021) juga mengatakan siap memfasilitasi upaya perdamaian.

Pejabat Palestina menetapkan biaya rekonstruksi puluhan juta dolar di Gaza, di mana pejabat medis mengatakan 248 orang tewas selama 11 hari pertempuran. Petugas medis mengatakan tembakan roket dan serangan peluru kendali menewaskan 13 orang di Israel selama pertikaian.

Israel membuka kembali perbatasannya untuk turis asing pada Minggu (23/5/2021) tetapi mengatakan akan membutuhkan waktu untuk menghidupkan kembali industri pariwisata.

Israel telah memvaksin penuh sekitar 55 persen dari populasinya dan kasus Covid-19 telah menurun tajam.

Ant-Claudia