blank
Puan Maharani dalam peringatan HUT ke-48 PdiP di Semarang. Foto: Ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengingatkan pada seluruh jajaran partainya untuk menjaga soliditas. Menurut Puan, soliditas adalah kunci untuk dapat menghadapi dinamika politik ke depan.

Tak hanya itu saja, Puan juga meminta seluruh kader dan tiga pilar PDI Perjuangan, di struktural, legislatif, dan eksekutif, untuk taat asas dan disiplin menjalankan instruksi partai.

“Tetap dalam satu barisan partai yang terpimpin,” kata Puan, kepada kader PDI Perjuangan se-Jawa Tengah dalam acara puncak peringatan HUT ke-48 PDI Perjuangan, di Panti Marhaen Semarang, Sabtu 22  Mei 2021.

Acara tersebut dihadiri para kepala-wakil kepala daerah PDI Perjuangan di Jawa Tengah dan anggota DPR RI dapil Jawa Tengah. Hadir juga secara virtual 463 anggota DPRD kabupaten/kota, 35 DPC kabupaten/kota, 573 PAC, serta badan dan organisasi sayap PDI Perjuangan se-Jawa Tengah.

“Tidak dibenarkan ada kader yang di luar barisan. Pimpinan partai di setiap tingkatan agar memastikan seluruh kader dan tiga pilar partai berada dalam barisan yang solid dan kompak,” ucap perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI tersebut.

Puan menegaskan, langkah dan tujuan PDI Perjuangan tidak berhenti hanya sampai memenangkan pemilu secara demokratis. Tetapi, kader-kader PDI Perjuangan di eksekutif, legislatif, dan struktural, harus bahu membahu mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai ideologi Pancasila dan jalan trisakti.

Terlebih pada masa pandemi covid-19, Puan mengingatkan agar kader PDI Perjuangan, khususnya yang berada di eksektif dan legislatif, mengoptimalkan kebijakan pencegahan penularan Covid-19 dan berjalannya program untuk dapat menyangga kehidupan masyarakat dan membangkitkan ekonomi kerakyatan.

“Laksanakanlah kewajiban tugas ideologis kita dengan tanpa memikirkan untung ruginya; Karma Nevad Ni Adikaraste; Ma Phaleshu Kada Chana,” ujarnya sembari mengutip pesan Khrisna kepada Arjuna saat perang Kurusetra dalam epos cerita Mahabharata.

Puan menuturkan, seluruh kader dan simpatisan PDI Perjuangan patut bersyukur karena selama 48 tahun berkiprah, PDI Perjuangan terus memegang teguh ideologi Pancasila 1 Juni 1945 dan konsisten memperjuangkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian.

Pascareformasi, kata Puan, PDI Perjuangan berhasil memenangi pemilu legislatif dua kali berturut-turut, pada 2014 dan 2019. Kemudian, PDI Perjuangan juga menjadi partai pengusung utama dalam kemenangan pemilu presiden dua kali berturut-turut.

“Kita patut bersyukur atas semua pencapaian PDI Perjuangan, akan tetapi kita tidak boleh lupa bahwa perjuangan kita belum selesai,” ujar Puan.

Lalu terkait hasil pilkada serentak, PDI Perjuangan memiliki 251 kepala daerah dan wakil kepala daerah dari 548 daerah provinsi dan kabupaten.

Di Jawa Tengah, PDI Perjuangan memiliki kepala daerah di 22 kabupaten/kota dari total 35 kabupaten/kota, 26 anggota DPR RI, 42 anggota DPRD tingkat provinsi, serta 412 anggota DPRD tingkat kabupaten/kota di Jawa Tengah.

“Inilah capaian dari kerja keras dan perjuangan seluruh kader-kader PDI Perjuangan dan tiga pilar partai, yang harus terus diperkuat, karena ke depan tantangan dan lawan kita juga akan semakin berat,” ungkap Puan.

Menurut Puan, PDI Perjuangan tak hanya ingin menang Pemilu. “Kita inginkan kemenangan PDI Perjuangan menjadi pembuka jalan untuk mewujudkan Indonesia yang benar-benar berdaulat berdikari dan berkepribadian dalam kebudayaan. Rakyat menanti komitmen PDI Perjuangan diwujudkan secara nyata dan dirasakan masyarakat,” pungkas Puan.

Dalam acara itu, dipamerkan juga karya peserta lomba foto esai tentang Marhaen dan cagar budaya. Beberapa foto-foto yang dipamerkan dipilih oleh Puan untuk dijadikan pemenang, dan foto karya Hamdilah Achmad dari Grobogan terpilih sebagai juara utama.

Hery Priyono