JAKARTA (SUARABARU.ID) – Daniel Ricciardo pada Rabu bernostalgia dengan kemenangannya di Grand Prix Monako tiga tahun silam dan ingin mengulangi kesuksesannya dengan membawa McLaren menaklukkan sirkuit jalan raya di negara-kota di selatan Prancis itu akhir pekan ini.
Sang pebalap Australia memenangi GP Monako 2018 ketika membela tim Red Bull setelah dihantui mimpi buruk pada 2016 ketika pitstop yang buruk mencederai peluangnya merebut podium teratas di sana.
Ricciardo pun mengaku merindukan balapan di Monako setelah dibatalkan tahun lalu karena pandemi.
“Menyenangkan, saya cinta sirkuit jalanan, kalian tahu itu?” kata Ricciardo dalam sesi jumpa pers menjelang lomba seperti dikutip laman resmi Formula 1.
“Sejak hari pertama berkendara di sini kalian seperti terkesima dengan tempat ini pada awalnya, tetapi ketika mengelilinginya, sirkuit ini sangat sempit, juga mengalir. Ini sirkuit yang cukup cantik… tetapi jika membuat kesalahan, kalian akan tahu akibatnya.
“Jika kalian mau mengambil risiko maka itu akan terbayar dan kalian akan memenangi hadiah terbesar dari semuanya.
“Kita lihat apa yang terjadi akhir pekan ini, tetapi saya sangat, sangat senang kembali. Saya merindukannya untuk, seberapa bagus perhitungan saya? 730 hari? kurang lebih seperti itu,” kata Ricciardo.
Akan tetapi, Ricciardo mewaspadai tikungan lambat yang mungkin menjadi kelemahan McLaren seperti yang dia alami di GP Spanyol, meskipun finis P6 di Catalunya.
“Saya rasa itu mungkin bukanlah kekuatan kami.
“Saya rasa sejauh ini kecepatan kami tahun ini lebih bagus di tikungan kecepatan tinggi tetapi saya rasa itu tidak sesuai dengan hasil akhir pekan ini.
“Hal yang penting adalah merasa nyaman dan percaya diri di sini, kemudian waktu putaran biasanya datang,” kata Ricciardo.
McLaren saat ini menduduki peringkat tiga klasemen konstruktor dan akan membalut mobil balap mereka dengan livery khusus Gulf Oil akhir pekan ini di Monako. Sedangkan Ferrari membayangi pada peringkat empat dengan jarak lima poin saja.
Ant/Muha