blank
Ganjar Pranowo mengikuti video conference rapat koordinasi yang dipimpinan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Puri Gedeh. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyarankan pada pemerintah pusat, agar untuk sementara waktu menghentikan transaksi dagang yang melibatkan negara dengan kasus corona tinggi. Ini menyusul adanya kapal dari India yang Awak Buah Kapal (ABK)-nya positif covid-19.

Hal itu disampaikan Ganjar, saat mengikuti Rapat Koordinasi yang dipimpin Menko Perekonomian secara virtual, di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Semarang, akhir pekan lalu.

”Izin Pak Menko, untuk negara-negara yang akan kirimkan barang ke Indonesia dan negara itu adalah negara yang cukup berbahayamenurut para epidemiolog, saran saya untuk transaksi dagangnya dihentikan dulu untuk sementara,” saran Ganjar.

BACA JUGA: Siapkan Ratusan Takjil, Ini yang Dilakukan Persit Kodim Wonogiri

Usul ini disampaikan Ganjar, bukan tanpa alasan. Sebab dirinya melihat, saat ini muncul pemikiran di masyarakat, pemerintah melarang warganya untuk bepergian hingga mudik. Namun masih leluasa terhadap orang asing untuk masuk.

”Terasa tidak enak rasanya, kemarin diskursus yang muncul di publik, ini orang India yang masuk ke Jawa Tengah pak’. Nggak ada orang Indianya, ini orang Filipina, bahwa mereka dari India betul, dan ini kita lakukan treatment kepada mereka,” ujar Ganjar dalam rapat.

”Karena ini diskursusnya menjadi nggak enak. Seolah-olah mudiknya dilarang tapi orang asing boleh masuk,” tegasnya.

BACA JUGA: Forum Demak Kreatif Berikan Penghargaan kepada 5 Tokoh Demak Melalui MPR RI

Pemerintah, lanjut Ganjar, harus membuka seluruh informasi. Kaitannya dengan kedatangan warga negara asing yang masuk, dan apa kepentingannya di Indonesia. Serta yang paling penting kondisinya.

”Ini penting, karena di bawah akhirnya itu menjadi komunikasi yang seolah-olah kita melarang bangsa sendiri, tapi mempersilakan orang lain,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sebanyak 13 ABK yang membawa gula rafinasi dari India dan bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, dinyatakan positif virus corona atau covid-19.

Ganjar berharap, ada komunikasi terlebih dahulu sebelum kapal dari negara yang jadi perhatian soal kasus corona, untuk merapat di pelabuhan.

”Tentu saja saya belajar dari ini, seluruh pemegang otoritas baik pelabuhan udara, kapal, apalagi yang akan menerima tamu, warga, barang dari negara asing, apalagi di tempat-tempat yang sudah menjadi perhatian kita, seperti India, harus diperketat,” tegas Ganjar.

Riyan-Sol