SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ada kegiatan spesial di lingkungan organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng, dalam menjalankan roda organisasinya. Di tengah kesibukan berburu berita dan rutinitas lainnya, sebagian anggota PWI Jateng masih menyempatkan diri untuk membaca Alquran.
Memakai nama Ashabul Kahfi, majelis tadarus yang diinisiasi Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS ini, diawali dengan pembuatan grup WhatsApp pada Jumat 17 Juli 2020. Di awal pembentukan hanya ada 13 anggota grup. Lambat laun terus berkembang hingga kini mencapai 31 anggota.
Setiap anggota grup bisa setor bacaan satu hingga tiga juz. Target 15 hari khatam pada putaran pertama, ternyata terlampaui lebih cepat. Pada Sabtu 25 Juli 2020, grup tadarus ini sudah merampungkan 30 juz dan dikhatamkan secara virtual.
BACA JUGA: H-3 Lebaran, Polda Jateng Putar Balikkan 5.928 Kendaraan
Pada putaran kedua, khatam pada Jumat 7 Agustus 2020, diseremonikan secara langsung di Gedung Pers, dihadiri Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Dr KH Achmad Darodji. Dan tak terasa menjelang akhir Ramadan 1442 H/2021 M, Majelis Tadarus Quran Ashabul Kahfi sudah khatam 23 kali, dan saat ini masuk pada putaran ke-24.
Amir Machmud mengatakan, majelis ini menjadi spesial dan berbeda bila dibandingkan dengan kegiatan lain, dalam lingkup organisasi kewartawanan. ”Jiwa yang tenteram akan membuat pemikiran lebih segar dalam mengawal tugas-tugas dan tanggung jawab organisasi,” kata dia dalam keterangannya belum lama ini.
Dia menyebut, semangat para anggota majelis sungguh luar biasa. Bukan hanya dalam menyelesaikan bacaan sesuai juz yang menjadi tanggung jawabnya, namun juga meningkatkan rasa solidaritas di antara sesama.
BACA JUGA: DPC PKB Kebumen Bangun Sinergi Dengan Semua Banom NU
“Meski ada yang belum begitu lancar membaca secara tartil, tidak menyurutkan semangat yang bersangkutan untuk setor bacaan satu juz tepat waktu di setiap putaran. Ini membuat kami salut pada semangat itu. Dan kami yakin, tidak lama lagi semuanya akan tartil dalam membaca Alquran,” papar dia.
Amir berharap, tadarus dijalankan terus sebagai bentuk konkret membangun jiwa. Dari jiwa yang baik, selanjutnya akan lebih mudah dalam membangun raga yang baik pula.
Sementara itu, Sekretaris PWI Jateng Setiawan Hendra Kelana menambahkan, pemilihan nama Ashabul Kahfi yang diusulkan Amir Machmud tentu bukan tanpa alasan.
”Saat itu Pak Amir spontan menyebut nama Ashabul Kahfi. Kami pun langsung sepakat pada usulan nama yang sangat bagus untuk sebuah majelis,” ungkap Iwan, sapaan akrabnya.
”Semoga dengan membaca Alquran, hidup menjadi berkah, terarah, keluarga sakinah mawadah warahmah, anak cucu saleh dan salihah, serta selamat dunia akhirat,” harap dia.
Riyan