DEMAK (SUARABARU.ID)– Ribuan botol minuman keras dari berbagai merk pabrikan dan tradisional, dimusnahkan dengan cara digilas alat berat road roller atau slender yang juga akrab disebut jogjig.
Pemusnahan minuman keras itu dilakukan di Jalan Kyai Singkil, tepatnya di depan Kantor Bupati Demak, Rabu (5/5/21). Langkah ini dilaksanakan sebagai upaya mencegah aksi-aksi kejahatan jalanan, selama Ramadan dan menjelang Lebaran 1442 Hijriyah.
Sebelum dilindas, Plh Bupati Demak, Singgih Setyono bersama Forkopimda, mengawali memecahkan botol miras dengan dibanting. Ada pun jumlahnya ada 2.887 botol miras pabrikan dari berbagai merek dan 1.840 botol miras tradisional, serta tiga jerigen miras tradisional jenis arak.
BACA JUGA: Uji Coba Jalan Satu Arah, Beberapa Titik Justru Rawan Macet
”Ribuan barang bukti berupa minuman keras yang membuat banyak masalah di masyarakat, hari ini kita musnahkan. Jangan sampai kasus miras dan narkoba di Kabupaten Demak meningkat, sehingga dapat mencoreng nama Kota Wali,” jelas Plh Bupati Singgih Setyono.
Menurut dia, masih tingginya jumlah miras di Kabupaten Demak dikarenakan masih banyak masyarakat yang menggunakannya. Hal ini perlu adanya pencegahan potensi miras, serta edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda, untuk menghindari miras dan penyakit masyarakat lainnya.
Sementara itu, Kapolres Demak AKBP Andhika Bayu Adhittama menyampaikan, selama Ramadan ini jajaran Polres Demak telah meningkatkan kegiatan operasi pekat. Dengan menyita 3.727 miras berbagai jenis. Sedangkan Satpol PP dalam kegiatannya berhasil mengamankan 1.000 botol miras.
”Miras oplosan dan pabrikan sama-sama bahayanya. Penertiban penyakit masyarakat dengan sasaran miras itu, tidak hanya dilaksanakan pada Ramadan saja, tetapi rutin setiap waktu digelar. Dengan adanya pemusnahan ini, kami berharap dapat menekan peredaran miras di Demak,” tukas Kapolres.
Rudy-Riyan
