blank

Dr. H. M. Fakhruddin

Kondisi fisik seseorang yang sedang berpuasa memang cenderung lemas karena menahan lapar dan haus. Namun demikian, bukan berarti tidak boleh berolahraga. Seperti yang kita ketahui, olahraga penting guna menjaga kebugaran dan vitalitas tubuh.

Terlebih lagi bagi orang-orang tertentu dengan gangguan kesehatan seperti pada penderita penyakit jantung dan diabetes mellitus (kencing manis), dimana olah raga sudah menjadi kebutuhan untuk mengontrol penyakitnya dalam rangka proses penyembuhan.

Satu hal yang perlu terus mengingat, adalah semua harus terencana, sehingga tidak menimbulkan efek buruk pada tubuh. Susun program olah raga sesuai dengan berat penyakit dan tingkat kebugaran.

Saat puasa, seseorang tidak boleh berolahraga sampai tenaganya terkuras habis atau sampai badan lemah karena kecapekan. Melakukan olahraga yang ringan namun berkelanjutan lebih baik dari pada olah raga yang berat dan memforsir.

Olahraga saat kitqa berpuasa  harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Kontinu, : yaitu olahraga  secara berkesinambungan, rutin  dan terus menerus.

Ritmis : yaitu secara ritmis dan teratur, sehingga otot-otot berkontraksi dan berelaksasi secara teratur (misal : jalan kaki, lari, joging, bersepeda. Hindari olah raga yang banya  berhentinya seperti main golf, tenis, atau bulu tangkis).

Interval : yaitu berselang-seling. Kadang cepat, kadang lambat, tapi tanpa berhenti (misalnya, joging kemudian jalan atau jalan cepat  dan selingi dengan jalan lambat).

Progresif : yaitu secara bertahap sesuai kemampuan dengan beban latihan  kita tingkatkan perlahan-lahan sampai 30 menit.

Endurance : yaitu latihan ketahanan untuk meningkatkan kesegaran jantung dan pembuluh darah serta meningkatkan kardiorespirasi (misal : joging, bersepeda).

Kita memulai olah raga  dengan pemanasan dan diakhiri dengan cooling down / peregangan masing-masing selama 5-10 menit. Durasi olahraga bisa  satu jam atau 30 menit menjelang waktu berbuka supaya bisa segera minum pada saat waktu berbuka tiba.

Sebaliknya, kurang tepat apabila olahraga  setelah makan sahur karena perut dalam keadaan kenyang sehingga dapat mengganggu kerja organ pencernaan. Selain itu, olahraga setelah makan sahur bisa menyebabkan badan capek sehingga muncul rasa haus dan lapar.

Penulis adalah anggota IDI Cabang Jepara dan FKTP BPJS Kesehatan Bangsri