WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pasar Slogohimo, Wonogiri, mulai Minggu (25/4) besok ditutup, menyusul ditemukan indikasi ada 2 pedagang meninggal diduga karena Covid-19.
Dari hasil contact tracking yang dilakukan kepada para pedagang, juga diindikasikan setidak-tidaknya ada 7 orang bakul terpapar Corona Virus Disease (Covid).
Menyikapi hal tersebut, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, melalui Surat Edaran (SE) Nomor: 443.2/840, menutup untuk sementara waktu Pasar Slogohimo.
Berdasarkan SE Bupati tertanggal 23 April 2021 tersebut, Pasar Slogohimo ditutup selama 3 hari. Yakni sampai dengan Selasa (27/4) mendatang.
Isolasi Mandiri
Selama ditutup, aktivitas jual beli di pasar tradisional tersebut dilarang. Kepada para pedagang diminta untuk melakukan isolasi mandiri.
Demikian dijelaskan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) Perindustrian Perdagangan (Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati, melalui Kabid Pasar Agus Suprihanto.
Pasar Slogohimo terletak 40 Kilometer arah timur Ibukota Kabupaten Wonogiri. Pasar tradisional ini terletak di tepi jalan raya antarprovinsi Wonogiri (Jateng)-Ponorogo (Jatim).
”Memiliki hari pasaran Pahing dan Kliwon,” jelas Agus Suprihanto dan Camat Slogohimo, Khamid Wijaya.
Spanduk Pengumuman
Kapolsek AKP Kukuh Wiyono, menyatakan, telah dipasang spanduk pengumuman penutupan. Penutupan juga telah disosialisasikan kepada para pedagang dan warga.
Sebelumnya, Anggota Koramil 22/Slogohimo Serda Sujoko dan Koptu Dwi Rusdianto bersama personel Polsek, melaksanakan pendampingan kegiatan tes PCR (polymerase chain reaction).
Tes PCR dilakukan di Puskesmas oleh Tim Medis pimpinan Kepala Puskesmas Dokter Suwardi. Sebanyak 47 pedagang mengikuti tes tersebut.
Upaya Melacak
Hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Slogohimo, Khamid Wijaya, anggota Polsek Slogohimo Aiptu Sodikul dan Bripka Paryanto, Kepala Pasar Slogohimo Supriyadi.
Juga hadir Anggota Koramil Pelda Suwaji beserta Babinsa Serda Budi Surepno, Bidan Desa Ira dan Fitri Yuliana.
Danramil 22/Slogohimo Kapten (Arm) Yadiman, menyampaikan, tindakan tersebut dilakukan dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19.
Bambang Pur
