blank
Wali Kota Muchamad Nur Azis mencoba komputer di BLK Kota Magelang, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Sebanyak 64 calon tenaga kerja yang mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja (BLK Dinsnaker) Kota Magelang diberi motivasi oleh Wali Kota Muchamad Nur Azis, kemarin.

Dia minta kepada mereka tidak patah semangat, inovatif dan berdoa. Selain itu, peserta  tidak sekadar mendapatkan ilmu atau pelajaran di pelatihan ini,  tetapi mampu mengoptimalkan kemampuan diri sesuai kompetensi masing-masing.

‘’Saya berharap kalian tidak hanya dapat ilmu yang jadi pelajaran, tapi kalian punya modal tangan, kaki, mata dan otak. Kalau ingin dihargai jadilah orang yang berhasil. Orang berhasil pasti tekun. Kalau gagal usaha, ulangi lagi atau pindah usaha. Kalau pantang menyerah pasti berhasil,’’ tegas Aziz.

Dokter spesialis penyakit dalam itu menceritakan perjalanan hidupnya sejak dari mahasiswa, menekuni profesi menjadi dokter hingga menjadi orang nomor satu di Kota Magelang saat ini.

Sejak mahasiswa dirinya sudah berdagang, juga menerima order mengetik skripsi. Lulus menjadi dokter, dia bertugas di pedalaman hutan Pulau Kalimantan. Bahkan melanjutkan pendidikan dokter spesialis dan konsultan.

‘’Menjadi wali kota saya melalui perjalanan panjang. Lulus jadi dokter langsung tugas di pedalaman hutan Kalimantan. Saya juga masih sekolah lagi, karena saya tidak putus harapan, saya berpikir ke depan,’’ tuturnya.

Azis mendorong para peserta untuk inovatif mencari cara bagaimana menawarkan kemampuan diri. Mereka diharapkan bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk memasarkan produk-produknya.

‘’Kalau tidak punya tempat (untuk buka usaha) jadi panggilan, manfaatkan online, memang tidak mudah karena berhadapan pada persaingan global, tapi yakin lah pasti bisa,’’ tegasnya.

 

blank
Wali kota memberi motivasi kepada calon tenaga kerja yang mengikuti pelatihan di BLK Kota Magelang, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

Wali kota menyampaikan program ini seiring dengan visinya menciptakan pengusaha baru (startup) minimal 1 orang per RT di Kota Magelang. Walau begitu, dia tidak akan meninggalkan pelaku usaha kecil yang sudah berjalan.

‘’Setiap RT minimal harus ada 1 entrepreneur baru/startup, tapi yang lama jangan ditinggal. Kalian harus semangat, berdoa, hemat dan bersedekah kalau ingin membuka “pintu langit” rezeki,’’ terangnya.

Kepala Disnaker Kota Magelang Gunadi Wirawan menambahkan, pelatihan ini dibagi 2 kategori yakni kompetensi dan kewirausahaan.

Ada 4 pelatihan yakni tata boga, kecantikan, servis sepeda motor/mekanik dan menjahit. Jumlah peserta sebanyak 64 orang, terdiri 44 orang dari Kota Magelang dan sisanya dari luar kota.

‘’Pelatihan ini dibiayai APBN, untuk kompetensi masa kerja 30-40 hari sedang kewirausahaan 15 hari. Selama pelatihan mereka mendapat fasilitas seperti kudapan, makan siang, baju kerja dan uang transport masing-masing Rp 25.000,’’ paparnya.

Gelombang berikutnya, lanjut Gunadi, akan dibuka program pelatihan marketing online, servis HP dan salon spa. Untuk peserta kompetensi, mereka akan mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Dia menambahkan, pelatihan ini bertujuan untuk menekan angka pengangguran di Kota Magelang. Tahun 2020, rasio mengangguran sebanyak 8,59 persen atau sekitar 6.000-7.000 orang. Sedang tahun 2019, sebanyak 4,4 persen atau sekitar 2.500 orang.

 

Penulis : prokompim/kotamgl

Editor   : Doddy Ardjono